Agen travel daring Traveloka dikabarkan tengah dalam tahap diskusi untuk menghimpun dana segar US$500 juta (sekitar Rp7 triliun) yang dapat ditutup dalam dua bulan ke depan, berdasarkan laporan The Wall Street Journal (WSJ) (29/7/2019).
Sementara dana itu akan digunakan untuk memperluas layanan perusahaan di wilayah Asia Tenggara. Selain di Indonesia, bisnis Traveloka juga sudah mengudara hingga Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Filipina.
Investasi itu akan membuat valuasi Traveloka menjadi US$4,5 miliar (sekitar Rp63 triliun), menurut narasumber yang tak mau disebutkan namanya kepada WSJ, dilansir dari KrAsia.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Traveloka Luncurkan on-time Protection
Perusahaan mengklaim, aplikasinya telah diunduh lebih dari 40 juta kali dan telah bermitra dengan lebih dari 100 maskapai domestik dan internasional.
Layanan mereka pun telah diperluas, melampaui bisnis inti di hotel dan pemesanan tiket penerbangan. Pada Juni lalu, Traveloka merilis submerek bernama Xperience untuk fokus melayani kegiatan yang berkaitan dengan gaya hidup.
Guna mengembangkan layanan bisnis, perusahaan tersebut telah mendulang total modal US$920 juta (sekitar Rp12,9 triliun) hingga saat ini, mengacu pada data Crunchbase.
Suntikan modal terbaru terjadi pada April lalu, berasal dari ekuitas swasta dengan nilai US$420 juta (sekitar Rp5,9 triliun) dan dipimpin oleh perusahaan investasi Singapura, GIC.