Kamis 01 Aug 2019 23:51 WIB

Kapan Indonesia Adopsi Jaringan 5G? In Kata Huawei

Indonesia diprediksi dapat mengadopsi jaringan telekomunikasi generasi kelima

Rep: Tanayastri Dini Isna(Warta Ekonomi)/ Red: Tanayastri Dini Isna(Warta Ekonomi)
Kapan Indonesia Adopsi Jaringan 5G? In Kata Huawei. (FOTO: Tanayastri Dini Isna)
Kapan Indonesia Adopsi Jaringan 5G? In Kata Huawei. (FOTO: Tanayastri Dini Isna)

Indonesia diprediksi dapat mengadopsi jaringan telekomunikasi generasi kelima (Jaringan 5G) pada 2022, menurut perusahaan teknologi asal China, Huawei. Bahkan, bisa lebih cepat dari proyeksi itu mengingat perangkat pendukung sudah tersedia saat ini.

Lebih lanjut, Direktur ICT Strategy Huawei Indonesia, Mohamad Rosidi menyampaikan, perlu disiapkan beberapa komponen untuk mendorong perkembangan jaringan tersebut.

"Kalau bicara 5G, lihat infrastruktur yang ada, selain spektrum dan ekosistem. Kalau dilihat, digitalisasi di Indonesia cepat, seperti fintech, payment, VR (Virtual Reality), Internet of Things (IoT)," jelas Rosidi dalam pertemuan dengan pers di Artotel Thamrin, Jakarta, Rabu (31/7/2019).

Baca Juga: AS Terpaksa Mencari Peralatan Jaringan 5G Non-China

Indikasi-indikasi seperti itu penting untuk mengidentifikasi kebutuhan dan potensi industri tersebut di tanah air.

Ia bertanya, "Kalau demand ada, kenapa supply enggak ada? Indikasinya di situ?"

Dari segi infastruktur, sudah banyak tiang pemancar alias BTS (Band Transceiver Station) yang dipasang di kota-kota besar Indonesia, seperti Jakarta dan Surabaya. Hal itu menunjukkan kesiapan kota-kota itu dalam menyambut jaringan 5G.

"Dari segi tower, seluruh kota besar sudah ada semua, tidak ada blank spot. Kalau bicara power dan lain-lain ada juga. Berangkat untuk kota besar, secara demand (sudah) ready," jelasnya.

Baca Juga: Indonesia Belum Butuh Jaringan 5G

Namun, spektrum masih perlu ditentukan untuk 'mendudukan' jaringan tersebut dan hal itu memerlukan banyak pertimbangan, kata Rosidi lagi.

"Kami yakin dan percaya, it's hard to find the way to spectrum. There are two ways, technical dan business way, mereka (pemerintah) sedang mengelolanya," tutupnya.

Perusahaan itu telah memulai pengembangan teknologi sejak 2009. Hingga hari ini, Huawei telah meneken 50 kontrak jaringan 5G komersial serta mengapalkan 150 ribu BTS ke pasar dunia.

Karena Indonesia belum mengeluarkan lisensi komersial untuk hal tersebut, maka belum ada penggunaan jaringan komersial. Oleh sebab itu, belum ada kontrak komersial 5G yang diteken dengan perusahaan Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement