EKBIS.CO, KEBUMEN -- Perusahaan fintech peer to peer lending, Amartha yang fokus memberikan pendanaan kepada pelaku usaha mikro perempuan di desa menyalurkan 10 ribu tas belanja ramah lingkungan di pulau Jawa di tahun 2019.
Dalam rangkaian kegiatan Amartha Impact Activities di Kebumen dan Purworejo pada 25-26 Juli 2019, Amartha telah menyalurkan tas belanja ramah lingkungan serta melakukan pemeriksaan kesehatan mata dan pembagian kacamata gratis kepada 1.500 mitra usaha Amartha dan warga desa setempat. Pada 2018, Amartha telah memberikan 9.000 tas belanja ramah lingkungan di pulau Jawa.
“Dari hasil riset Amartha dan University of Oxford tahun 2018 lalu, kami menemukan bahwa masalah terdekat dengan kemiskinan di pedesaan adalah masalah kesehatan dan lingkungan. Salah satu hal yang paling spesifik merupakan masalah lingkungan. Karena kurangnya ketersediaan manajemen sampah rumah tangga di lingkungan tempat tinggal,” kata Direktur Amartha, Aria Widyanto seperti dalam siaran persnya.
Seperti diketahui, menurut studi yang dirilis oleh McKinsey and Co. dan Ocean Conservancy, Indonesia menjadi negara kedua pencemaran sampah plastik terbesar kedua di dunia. Bahkan, menurut data Bank Dunia (2018), Indonesia menghasilkan 60 juta ton sampah dan 15 persen sampah plastik tersebut membanjiri daratan dan lautan Indonesia.
Amartha membagikan tas belanja dalam rangka memerangi penggunaan kantong plastik.
Hal ini menjadi persoalan serius yang tak hanya menjadi tugas Pemerintah tetapi juga masyarakat. Karena itu, sejak 2017, lanjut Aria, Amartha gencar memberikan edukasi dan menyalurkan tas belanja ramah lingkungan. Cara yang paling mudah adalah meningkatkan kesadaran mitra tentang dampak penggunaan plastik sekali pakai terhadap lingkungan.
"Oleh karena itu, kami menjalankan kampanye 10.000 tas belanja ramah lingkungan Amartha dalam rangka mengedukasi masyarakat lewat mitra Amartha dan mencoba merubah kebiasaan mereka dalam menggunakan kantong plastik di keseharian mereka,” jelas Aria.
Sebagai bisnis yang dilandasi nilai-nilai sosial, sejak 2010, Amartha turut mendorong 17 pencapaian sustainable development goals oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) diantaranya pilar pengentasan kemiskinan, partisipasi perempuan dalam pembangunan, penanganan perubahan iklim dan pengurangan ketimpangan pendapatan di pedesaan.
"Para mitra Amartha merupakan ibu-ibu berusia antara 21-60 tahun berasal dari kelas sosial ekonomi paling bawah yang tinggal di desa. Mereka perlu mendapatkan edukasi mengenai lingkungan. Kedepannya Amartha akan memantau perubahan yang terjadi pada mitra setelah mengikuti edukasi dan menggunakan tas belanja tersebut,”ungkap Aria.
Sebagai perusahaan fintech terpercaya, Amartha tak hanya memberikan akses pendanaan dan edukasi keuangan kepada para pelaku usaha mikro perempuan di pedesaan, tetapi juga memberikan edukasi mengenai lingkungan dan kesehatan. Selama tahun 2018, Amartha telah menyalurkan 7.090 kacamata gratis dan pemeriksaan kesehatan gratis di pulau Jawa.
“Kami sadar, salah satu aspek penting dalam pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat di desa tidak hanya memberikan akses teknologi keuangan tetapi juga peningkatan kualitas kesehatan dan lingkungan,”ucap Aria.