EKBIS.CO, BANDUNG -- PT Bank Nusantara Parahyangan (BNP) akan dilebur dengan Bank Danamon, setelah MUFG memiliki saham 94,1 persen. Menurut Regional Head Sales & Distribution Danamon Jabar Pinasthika Junia, saat ini, proses peleburan telah dimulai dan diharapkan selesai September tahun ini. Saat ini, kata dia, proses peleburan antara Danamon dan BNP telah dimulai.
Peleburan dimulai dengan digabungkannya nasabah BNP ke Bank Danamon. "BNP sudah gabung. Harapan tahun ini sudah mulai operasionalnya. Kita lagi proses migrasinya saat ini," ujar Pinasthika kepada wartawan, Kamis (8/8).
Menurut Pinasthika, nanti semua kantor cabang BNP akan berganti nama menjadi Bank Danamon jadi dilebur. "Sekarang masih proses," katanya.
Perlu diketahui, nantinya peleburan bank BNP menjadi Bank Danamon mengurangi daftar bank yang berkantor pusat di Bandung. BNP sendiri merupakan bank yang tumbuh dan besar di Bandung. Bank ini sejauh ini banyak membidik segmen UMKM di Jawa Barat. BNP, memiliki sekitar 26 kantor di Jabar dan Pulau Jawa.
Walaupun secara fisik baru mulai dilebur, kata dia, tapi dari sisi nasabah telah dimulai. Debit BNP pun telah digabung dengan Danamon. Hal ini terlihat pada naiknya kinerja kredit Danamon wilayah Jabar sebesar 61 persen pada Juni 2019. Begitupun dengan DPK tumbuh 138,35 persen.
Saat ditanya apakah dileburnya BNP ke Danamon akan berpengaruh ke nasabah? Pinasthika memastikan tidak akan berpengaruh banyak."Dari sisi kebijakan, mestinya nggak ada perubahan apapun terhadap nasabah. Karena produk, sudah kami singkronkan," katanya.
Pinasthika pun optimistis, peleburan ini akan berdampak positif terhadap kinerja perseroan. Karena secara jaringan dan service lebih baik. Walaupun, untuk segmentasi dan program, tidak ada perubahan. Karena BNP dan Danamon nyaris memiliki kesamaan segmentasi.
Keuntungannya, kata dia, customer base dan target market akan tambah besar. Karena, secara produk dan lainnya cukup lengkap. "Harapannya bisa cover kebutuhan nasabah BNP," katanya.