Perkembangan teknologi digital di dunia dalam mewujudkan Revolusi Industri 4.0 ikut mendorong Indonesia untuk meningkatkan ekonomi digital yang dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat atau inklusif.
Hal ini diungkapkan dalam bincang media yang diselenggarakan oleh The SMERU Research Institute (SMERU) bertajuk “Pertumbuhan Ekonomi Digital yang Berkualitas” yang diadakan di Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Direktur SMERU, Widjajanti Isdijoso mengatakan bahwa banyak sektor ekonomi yang tersentuh dan kemudian berkembang pesat dengan kehadiran ekonomi digital, mulai dari sandang, pangan, maupun papan.
Baca Juga: Perkuat Ekonomi Digital, Jatim Jalin Kerja Sama dengan Gojek dan GoPay
“Perkembangan ekonomi digital sangat potensial dirasakan seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Tantangan utamanya adalah bagaimana mengurangi kesenjangan infrastruktur teknologi komunikasi dan informatika (TIK) di wilayah perdesaan dan daerah tertinggal serta meningkatkan pemanfaatan internet untuk kegiatan produktif dan literasi digital," ujar Widjajanti di Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Menurut Widjajanti, digitalisasi yang berkualitas bagi masyarakat berarti tersedianya akses dan manfaat yang tersebar secara merata. Hingga sekarang akses digital di Indonesia berada pada kelompok berpendidikan SMP ke atas (85%), jenjang usia di bawah 40 tahun (80%), serta yang tinggal di wilayah perkotaan (70%). Kemudian, 80% dari 100 juta pengguna internet menggunakannya lebih banyak untuk mengakses media sosial dan hanya sekitar 18% yang memanfaatkan internet untuk jual beli atau transaksi keuangan.
“Karena itu, hadirnya berbagai startup digital di Indonesia tentunya diharapkan dapat meningkatkan dan mendorong pemanfaatan internet untuk pertumbuhan ekonomi digital yang berkualitas,” jelasnya.
Baca Juga: Perkuat Ekonomi Digital di Manado, Investree Gaet Bank SulutGo