Sabtu 17 Aug 2019 23:01 WIB

Mentan Motivasi Petani Teladan dan Berprestasi

Mentan berharap pelaku usaha pertanian ke depan lebih berorientasi pada bisnis.

Red: EH Ismail
Menteri pertanian Andi Amran Sulaiman berfoto bersama para petani berprestasi
Foto: Humas Kementan
Menteri pertanian Andi Amran Sulaiman berfoto bersama para petani berprestasi

EKBIS.CO,  JAKARTA-- Momen peringatan  Dirgahayu RI menjadi  ajang tersendiri bagi Kementerian Pertanian untuk memberikan apresiasi kepada pelaku usaha, petani, kelembagaan petani, penyuluh dan kelembagaan penyuluhan. Untuk tahun ini kembali penghargaan diberikan kepada pejuang pembangunan pertanian.

Saat pemberian penghargaan di gedung Kementerian Pertanian, Sabtu (17/8), Menteri  Pertanian, Andi Amran Sulaiman secara khusus memberikan motivasi kepada para penerima penghargaan. Bahkan memberikan tips dalam menjalankan usaha tani agar lebih berkembang.

Mentan berharap pelaku usaha pertanian ke depan lebih berorientasi pada bisnis. Bahkan jangan takut untuk memasuki pasar ekspor. "Kita ingin ke depan pertanian menjadi tangguh," ujarnya.

Karena itu, andalan dan teladan yang mendapat penghargaan harus menjadi contoh bagi yang lain.  Bahkan menjadi 'obor' atau cahaya bagi pelaku usaha pertanian di Indonesia.  

Sementar itu, Sekjen Kementerian Pertanian, Momon Rusmono mengatakan, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada seluruh  pelaku usaha. Selain itu juga diharapkan dapat memotivasi pelaksana atau pelaku untuk terus menerus meningkatkan pembangunan pertanian dan kesejahteraan petani. Apalagi pemerintah juga mempunyai harapan agar Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.

"Penghargaan ini jangan dilihat dari nilai uangnya. Tapi makna yang terkandung di dalamnya. Keteladanan jadi contoh bagi yang lain, khusunya petani dan penyuluh lainnya," katanya.

Ke depan menyikapi kondisi lingkungan yang terus berkembang, Momon berharap, pemberian penghargaan juga diberikan kepada petani milenial dan petani yang mampu mengekspor produk pertanian. Begitu juga penghargaan kepada pelaku modernisasi pertanian, seperti Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA). "Kita ingin tunjukkan eksportir dan milenial yang berprestasi, mereka itu ada," ujarnya.

Selain itu, Momon meminta agar ada penghargaan untuk pelaku peternak yang berkecimpung dalam program Siwab dan Bekerja. Keberhasilan mereka bisa menjadi motivasi bagi pelaku lain, terutama bagi rumah tangga miskin yang mendapat bantuan program Bekerja. "POPT dan peneliti juga harus kita apresiasikan. Nanti kita bisa buat acara yang lebih besar dan menjadi satu dengan kegiatan Adikarya Pangan," ujarnya.

Momon mengatakan, ke depan pembangunan pertanian lebih berorientasi pada kemandirian pangan dan kesejahteraan petani. Dua orientasi ini menjadi satu visi dan misi. "Tekad kita dalam pembangunan pertanian yang dipikirkan adalah kemandirian pangan dan kesejahteraan petani.

Untuk tahun 2020, kita melakukan penguatan kualitas SDM yang cerdas dan terampil. Karena itu keberhasilan pembangunan pertanian adalah penguatan SDM," tuturnya.

Hal yang sama dikataka Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi. Menurutnya, pemberian penghargaan merupakan apresiasi dari pemerintah dan diharapkan dapat memotivasi petani, penyuluh dan petugas pertanian lainnya di lapangana guna meningkatkan kinerja, terutama dalam menyongsong Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. 

Dedi mengatakan teladan yang menerima penghargaan ada 30 orang/unit yang berasal dari 26 provinsi dengan tujuh kategori. Yakni, Petani Berprestasi 5 orang, Gapoktan Berprestasi 5 unit, Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) Berprestasi 5 unit, Penyuluh Pertanian Teladan (PNS/THL-TB PP/Swadaya) 5 orang, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Berprestasi 5 unit, Dosen Berprestasi 5 orang, dan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Berprestasi 2 unit.

Selain mendapatkan plakat, ungkap Dedi, penerima penghargaan juga mendapatkan tabungn. Petani dan penyuluh teladan mendapatkan petani dan ketika penghargaan lainnya tabungan BRI masing  Rp 20 juta. Sedangkan Gapoktan, KEP dan BPP berprestasi masing-masing sebesar Rp 10 juta. Sementara untuk dosen berprestasi peringkat pertama sebesar Rp 20 juta, peringkat kedua Rp 17 juta dan peringkat ketiga Rp 15 juta. Adapun P4S Rp 10 juta.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement