EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata akan membentuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di kawasan Borobudur, Jawa Tengah. Borobudur kini menjadi salah satu destinasi super prioritas dan dikelola oleh Badan Otorita Pariwisata di bawah Pemerintah Jawa Tengah.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menuturkan, Badan Otoritas Pariwisata mengatur sebuah destinasi secara kewilayahan. Artinya, tidak hanya berfokus mengurusi Borobudur. Sementara, KEK Pariwisata lebih fokus pada satu area sehingga pengelolaan Borobudur bisa lebih fokus.
"Nanti akan dibentuk KEK di Borobudur. Apa bedanya? KEK hanya mengurusi area kawasan saja. Gubernur akan menjadi dewan pengarah," kata Arief saat ditemui di Jakarta, akhir pekan ini.
Namun, Arief belum menyampaikan rencana pembentukan KEK Borobudur. Satu-satunya destinasi super prioritas ini yang jelas ditargetkan bisa mendatangkan dua juta wisatawan mancanegara per tahun dengan nilai devisa sekitar 2 miliar dolar AS.
Mengutip data Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kunjungan wisman dalam tiga tahun terakhir cenderung turun naik. Tahun 2016 total kunjungan wisman mencapai 200.616 orang kemudian naik tahun 2017 menjadi 224.473 orang. Namun, tahun 2018 kunjungan turun menjadi 192.231 orang.
Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Magelang menargetkan bisa mendapatkan kunjungan wisman sebanyak 500 ribu orang. Dimana, kawasan Borobudur diandalkan menjadi daya tarik wisata. Sebab, dari 372 desa wisata, 51 daerah merupakan desa wisata yang mayoritas berada di kawasan Borobudur.