EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Angkasa Pura I menjajaki pengelolaan bandara di Jeddah, Arab Saudi, dan Kuwait setelah menandatangani kerja sama pengoperasian dengan Incheon Internasional Airport Corporation (IIAC), Korea Selatan. “Kuwait dan Jeddah dalam MoU kemarin, tapi tidak tertutup kemungkinan untuk tempat-tempat lain,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi dalam Media Gathering ACI Customer Experience Global Summit di Jakarta, Selasa (20/8).
Dia mengatakan rencana kerja sama dengan Kuwait serta Jeddah juga melibatkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) perseroan tersebut melalui sejumlah pelatihan di negara-negara Timur Tengah itu. “Kalau untuk kerja sama pengelolaan bandara di Kuwait, ada SDM kita yang akan didik untuk mengelola bandara di internasional,” katanya.
Hal ini, menurut dia, sejalan dengan fokus pemerintah untuk menciptakan SDM unggul.
“Jadi, di samping kita dapatkan pendapatan, juga memberikan kesempatan kepada SDM internal untuk punya pengalaman di ajang internasional, jangan jadi jago kandang. Sebenarnya target saya lebih banyak kesempatan terbuka untuk pengalaman kerja di luar negeri,” katanya.
Sebelumnya, AP I menggandeng Incheon Internasional Airport Corporation (IIAC), Korea Selatan untuk menjajaki peluang kerja sama pengelolaan bandara baik di dalam maupun luar negeri. Termasuk berbagai peluang kerja sama lainnya.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi dan Presiden CEO IIAC Koo Bon Hwan, di Incheon, Korea Selatan, Rabu (14/8) lalu.
"Kami gembira dapat melakukan kerja sama dengan salah satu perusahaan pengelola bandara terbaik di dunia. Hal ini akan semakin meningkatkan kepercayaan diri dan optimisme kami dalam bersaing mendapatkan kontrak kerja sama pengelolaan bandara baik di dalam negeri maupun luar negeri," kata Faik Fahmi.
Ia mengaku optimis melalui kesepakatan tersebut akan menjadikan Angkasa Pura I memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan kontrak kerja sama pengelolaan bandara-bandara potensial.