Rabu 28 Aug 2019 20:51 WIB

FAO Bantu Pulihkan Nelayan Donggala-Palu Pascatsunami

Terdapat 2.650 nelayan sebagai penerima manfaat dari FAO.

Red: Gita Amanda
Nelayan Donggala dan Palu menerima bantuan dari FAO.
Foto: FAO
Nelayan Donggala dan Palu menerima bantuan dari FAO.

EKBIS.CO, DONGGALA -- Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB atau FAO membantu memulihkan kegiatan tangkap ikan oleh di nelayan di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, setelah hampir setahun bencana gempa, tsunami disertai likuefaksi di dua daerah tersebut.

"Telah menjadi komitmen kami dari FAO ketika bencana, termasuk ketika terjadi krisis. FAO telah berkomitmen untuk membantu masyarakat semua," ucap Asisten FAO Representative di Indonesia - Program, Ageng Herianto, di Donggala, Rabu (28/8).

Baca Juga

Terdapat 2.650 nelayan sebagai penerima manfaat dari FAO mengikuti acara penyerahan bantuan alat tangkap ikan di Anjungan Gonenggati, Kecamatan Banawa. Dua ribu enam ratus lima puluh nelayan itu terdiri dari 1.533 nelayan Donggala dan 1.107 nelayan Kota Palu.

Sebanyak 1.533 nelayan Donggala, merupakan masyarakat pesisir yang bermukim di sembilan kecamatan mulai dari Kecamatan Balaesang dan Balaesang Tanjung hingga Kecamatan Banawa dan Banawa Selatan. Begitu pula dengan 1.107 nelayan di Kota Palu yang menerima bantuan dari FAO. Mereka merupakan warga pesisir Pantai Teluk Palu, seperti nelayan Kelurahan Lere.

Ageng Harianto mengemukakan, bantuan kemanusiaan sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu dari bentuk komitmen FAO, selain sektor pertanian yang juga menjadi fokus. "Keluarga petani dan nelayan, selalu menjadi perhatian kami. Seminggu setelah bencana, kami mendapat kepercayaan dari PBB untuk cepat menanggapi apa yang terjadi di Sulteng," kata dia.

Atas komitmen itu, FAO,mengucurkan anggaran kurang lebih senilai Rp 3 miliar dalam bentuk alat tangkap ikan penunjang kelancaran kegiatan 2.650 nelayan di Palu dan Donggala. FAO beraktivitas di Sulteng mulai Oktober 2018 hingga Agustus 2019. Kemudian, diperpanjang dari Agustus hingga Oktober 2019.

photo
FAO memberikan bantuan untuk nelayan terdampak tsunami di Donggala dan Palu.

Dalam durasi waktu tersebut, FAO melakukan berbagai bentuk kegiatan salah satunya pengumpulan data masyarakat sebelum dilakukan intervensi berdasarkan kebutuhan. "Sebenarnya kami ingin berbuat lebih banyak, tetapi kami dibatasi waktu. Namun, kami masih memiliki tugas untuk sektor pertanian di Sigi untuk membantu 2.100 petani," ujar dia.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Donggala, Ali Assegaf menyebut FAO merupakan salah satu dari beberapa lembaga nonpemerintah yang ikut serta dalam aksi kemanusiaan membantu masyarakat donggala, khususnya nelayan didaerah tersebut. Ia menguraikan setelah bencana hingga tahap rehabilitasi dan rekondisi untuk pemulihan, masyarakat nelayan di sembilan kecamatan telah disentuh dengan berbagai program.

"Nelayan di sembilan kecamatan di Donggala sudah tersentuh. Ini karena adanya data yang akurat, yang di peroleh atas kerjasama pemerintah, lembaga nonpemerintah termasuk FAO dan masyarakat," kata Ali Assegaf.

Dia berterima kasih kepada FAO yang telah memberikan bantuan untuk memulihkan kegiatan tangkap oleh nelayan di Donggala. Upacara penyerahan bantuan alat tangkap ikan FAO kepada nelayan di Palu dan Donggala, dihadiri Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan, M Zulfikar Mochtar, Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng M Hidayat Lamakarate, Wakil Bupati Donggala, M Yasin, Kepala Dinas Kelautan Donggala Ali Assegaf, Kepala Dinas Kelautan Sulteng Arief Latjuba, Kepala Dinas Kelautan Kota Palu, Burhan Hamading.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement