Warta Ekonomi.co.id, Surakarta -- Aplikasi berbagi foto Oasis yang dikembangkan oleh media sosial China, Weibo, menghilang dari App Store Apple pada Rabu (4/9/2019) sore karena dituduh meniru logo perusahaan Korea Selatan.
Seorang warganet membandingkan logo Oasis dengan gambar karya studio desain korea selatan, Studio Fnt yang dibuat untuk Film Festival Ulju Mountain pada 2015. Perbandingan itu ia kirimkan ke Weibo, sebagaimana dilansir dari Kr-Asia, Kamis (5/9/2019) di Surakarta.
Menanggapi postingan tersebut, CEO Weibo, Wang Gaofei pun meninggalkan komentar berbunyi, "Kami sudah melihatnya, (aplikasi Oasis) sudah dihapus (dari App Store)."
Baca Juga: Masuk Peringkat Teratas App Store, Aplikasi China Ini Diblokir WeChat
Oasis yang menggabungkan konsep situs niaga-el Xiaohongshu dan Instagram milik Facebook, memungkinkan pengguna menyunting dan mengunggah foto atau video yang ditampilkan berdasarkan lokasi dan penanda (tag).
Awal pekan ini, Weibo yang dibeking Alibaba menguji coba aplikasi itu ke sejumlah pengguna media sosialnya. Penciptaan Oasis bertujuan untuk mencari sumber pertumbuhan baru, mengingat pertumbuhannya melambat dalam beberapa tahun terakhir.
Laba bersih perusahaan menurun 30% (year-on-year) ke angka US$103 juta pada kuartal II tahun ini. Lebih lanjut, pendapatan bersihnya meningkat 1% ke angka US$432 juta, berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan pada Agustus.
Aplikasi Oasis ditujukan untuk melawan media sosial terbaru China, Xiaohongshu dan Douyin. Keduanya telah memikat para pengguna Weibo.
Sebelum dihapus dari App Store China, Oasis meroket ke peringkat kedua dalam aplikasi teratas Apple di Negeri Tirai Bambu. Meskipun potensinya baik, belum diketahui kapan Weibo akan merilis kembali aplikasi tersebut.