Jumat 13 Sep 2019 13:14 WIB

Yahoo Japan Gelontorkan Rp 52 Triliun, Ada Apa?

Kesepakatan itu buka peluang Yahoo Jepang memimpin ruang fesyen daring di sana.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Kewalahan Hadapi Amazon dan Rakuten, Yahoo Japan Gelontorkan Rp52 T Buat Beli..... (FOTO: Reuters/Stringer)
Kewalahan Hadapi Amazon dan Rakuten, Yahoo Japan Gelontorkan Rp52 T Buat Beli..... (FOTO: Reuters/Stringer)

Warta Ekonomi.co.id, Surakarta -- Yahoo Japan Corp mengakuisisi sebagian besar bisnis peritel daring Zozo Inc seharga 400 miliar yen (sekitar Rp 52,1 triliun), Kamis (12/9/2019), guna menghadapi persaingan dengan Amazon Inc dan Rakuten Inc.

Sebagai bagian dari penawaran itu, Pendiri Zozo, Yusaku Maezawa setuju untuk menjual sekitar 30 persen sahamnya, menyisakan sekitar 6 persen untuknya. Ia juga akan mengundurkan diri dari posisi Kepala Eksekutif Zozo, digantikan oleh Kotaro Sawada.

"Saya akan mempercayakan Zozo di tangan pemimpin baru dan akan menentukan jalan saya sendiri," kata Maezawa dalam cuitannya di Twitter.

Baca Juga: Server Yahoo Down Total

Tawaran Yahoo Jepang senilai 2.620 yen per saham Zozo mewakili premi sekitar 21 persen dibandingkan harga penutupan pada Rabu (11/9/2019). Di awal perdagangan Tokyo, saham Zozo melonjak 19 persen, sedangkan saham Yahoo Jepang naik 6 persen.

Kesepakatan itu membuka peluang bagi Yahoo Jepang untuk memimpin ruang fesyen daring Negeri Sakura. "Mal Zozo, Zozotown, menguasai hampir 50 persen pangsa pasar fesyen kelas menengah ke atas," tulis perusahaan, dikutip dari Reuters di Surakarta.

Yahoo Jepang bertujuan membeli 50,1 persen Zozo, yang nilai pasarnya mencapai 680 miliar yen (sekitar Rp 89 triliun) pada penutupan Rabu, berdasarkan data Refinitiv. Kesepakatan itu akan memberi Maezawa rezeki sekitar 2,3 miliar dolar AS.

Akuisisi Zozo oleh Yahoo Jepang terjadi bersamaan dengan perubahan dalam industri teknologi Jepang, di mana Rakuten meluncurkan layanan telekomunikasi nirkabel untuk menghadapi SoftBank. Sementara, Amazon mulai bergerak agresif ke arah mode.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement