EKBIS.CO, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan, rencana pengoperasian lintas rel terpadu (LRT) Cibubur-Cawang mundur dari target yang sebelumnya ditentukan.
Budi menyebut, rute tersebut belum dapat beroperasi pada bulan Oktober 2019. "Belum tentu (dapat beroperasi bulan Oktober 2019)," kata Budi saat ditemui di Gedung Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Jumat (13/9).
Budi mengungkapkan, keputusan itu merupakan hasil bersama dalam rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan LRT Jabodebek yang dilakukan hari ini di Gedung Kemenko Kemaritiman.
Dia mengatakan, penundaan pengoperasian itu karena adanya rute tambahan yang akan dibangun, yakni Cibubur-Dukuh Atas.
Dia menjelaskan, jika rute LRT hanya Cibubur-Cawang, dikhawatirkan jumlah penumpang akan sedikit. Sehingga pemerintah memutuskan untuk memperpanjang rute pengoperasian agar lebih menarik minat masyarakat.
"Konsultan menyampaikan kalau sampai Cawang itu ridership-nya rendah, penumpangnya sedikit. Sehingga ada pengaruhnya terhadap subsidi. Jadi kita baru akan operasikan, usulan rapat tadi apabila itu bisa dioperasikan dari Cibubur sampai ke Dukuh Atas," ungkap Budi.
Dia menuturkan, hal ini akan dibahas lebih lanjut dalam rapat pekan depan. Guna mengevaluasi adanya perbedaan lokasi di Dukuh Atas yang awalnya berada di utara menjadi ke selatan. Serta melaporkan progres pembangunan rute hingga Dukuh Atas.
"Kami akan rapat pekan depan untuk mengevaluasi apakah waktu yang kita gunakan itu cukup sama dengan Cawang. Rapat tidak merekomendasi kalau sampai Cawang saja," imbuh dia.
Kendati demikian, Budi memastikan, uji coba rute Cibubur-Cawang akan akan dilakukan bulan ini. Sementara rute Cibubur-Dukuh Atas diharapkan rampung dan bisa beroperasi secara komersial pada 2021.
Dia menambahkan, progres pembangunan rute Cawang-Cibubur saat ini sudah di atas 90 persen. "Yang dari Bekasi sampai Cawang rata-rata 80 persen kecuali depo. Karena depo baru kira-kira 20 persen. Dari Cawang sampai ke Dukuh Atas mungkin sekarang 60 persen," jelasnya.