Kamis 19 Sep 2019 08:28 WIB

Resesi, Kekayaan 1.000 Taipan Jerman Malah Melonjak

Ancaman resesi di Uni Eropa sudah terasa meskipun masih terbilang rendah

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Resesi, Kekayaan 1.000 Taipan Jerman Malah Melonjak Rp15.439 Triliun. (FOTO: thomascook.com)
Resesi, Kekayaan 1.000 Taipan Jerman Malah Melonjak Rp15.439 Triliun. (FOTO: thomascook.com)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Ancaman resesi di Uni Eropa sudah terasa meskipun masih terbilang rendah. Kondisi tersebut disebutkan oleh Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi.

Alih-alih merosot, kekayaan 1.000 taipan Jerman justru tercatat meroket hingga menjadi 1.053 euro atau Rp15.439 triliun. Selain itu, jumlah taipan di sana pun bertambah sebesar 31 orang.

Salah satu orang terkaya di Jerman, Dieter Schwarz, pemilik jaringan supermarket Lidl dan Kaufland kekayaannya juga melonjak. Kini total hartanya mencapai 41,5 miliar euro atau sekitar Rp643,1 triliun.

Baca Juga: Resesi Ekonomi, Nielsen: Masyarakat Tahan Uang untuk Liburan

Schwarz Group, induk Lidl dan Kaufland, memiliki penjualan hingga 104,3 miliar euro atau setara Rp1.616 triliun. Schwarz Group pun menjadi bisnis keluarga terbesar di Jerman sekaligus perusahaan ritel terbesar di Eropa.

Keluarga terkaya selanjutnya di Jerman adalah keluarga Theo ALbrecht Jr. yang juga bergerak di sektor ritel melalui Aldi Nord, lalu ada keluarga Wolfgang Porsche yang punya saham di Volkswagen. Kedua keluarga ini memiliki kekayaan hingga 18 miliar euro sekitar Rp279 triliun.

Baca Juga: Kekayaannya Dikritik, Miliarder Schultz: Kehidupan Saya Itu 'American Dream'

Penyebaran harta di Jerman juga belum merata. Kebanyakan asetnya tersebar di wilayah North Rhine-Westphalia di Jerman barat, kemudian disusul Bavaria dan Baden-Wuerttemberg di Jerman selatan. Sementara, wilayah Jerman timur masih minim aset finansial.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement