EKBIS.CO, SURABAYA -- PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Banyuwangi, Jawa Timur siap menerangi hutan Alas Purwo pada akhir Oktober 2019. Hal ini untuk mendorong geliat wisatawan di wilayah setempat.
Manager Bagian Kontruksi PLN UP3 Banyuwangi, Saefudin mengatakan saat ini proses pemasangan konstruksi di hutan tertua Pulau Jawa itu sudah mencapai 70 persen. Total rencana kabel terpasang sepanjang 21,7 km dari titik Gardu Induk (GI) wilayah itu.
"Panjang kabel full 21 km, dan kami harus bekerja siang. Sore harus sudah balik, karena gelapnya lokasi hutan," kata Saefudin.
PLN, kata dia, juga bekerja sama dengan tujuh vendor dalam menerangi Hutan Alas Purwo dengan total 240 orang yang bekerja. Saefuddin mengatakan proyek listrik di Hutan Alas Purwo menyediakan pasokan hingga 800 kilo volt-ampere (kVA).
Pasokan ini terdiri dari lima trafo yang dua di antaranya berkapasitas masing-masing 250 kVA dan sisanya memiliki kapasitas masing-masing 100 kVA, serta masuk ke program Listrik Desa atau yang biasa disebut "Lissa" .
Selain di Alas Purwo, lanjut Saefuddin, program Listrik Desa juga dijalankan di Desa Sukamade, Banyuwangi dengan jaringan listrik dibangun sepanjang 16 kilometer, dengan 4 travo berkapasitas 400 kVA. Nantinya, jaringan listrik tersebut mampu melayani sekitar 200 pelanggan.
Ia mengatakan setelah menyala, listrik yang ada di kawasan hutan nasional ini selain untuk pariwisata, juga untuk menghidupi satwa yang ada di savana Alas Purwo, yakni menyedot air untuk minumnya satwa apabila musim kemarau panjang.
Manager Komunikasi PLN UID Jatim, Fenny Nurhayati mengatakan dengan terpasangnya listrik di kawasan Hutan Alas Purwo akan menyuplai tiga resort di kawasan itu yang selama ini menggunakan diesel."Setelah listrik terpasang, ini juga akan ada 15 resort yang berencana berinvestasi di sini. Tentunya ini membuka peluang ekonomi daerah, sebab kawasan Alas Purwo juga menjadi tujuan utama wisatawan asing," katanya.
Di kawasan Alas Purwo terdapat Pantai Plengkung atau lebih dikenal dengan nama G-Land yang letaknya berada di ujung Alas Purwo dan menjadi salah satu destinasi favorit mancanegara. Biasanya, pada April sampai Oktober banyak turis asing yang datang dari Australia. Pantai G-Land disebut-sebut memiliki ombak terbaik kedua di dunia setelah Hawaii, dan masuk dalam agenda internasional olahraga berselancar (surfing).