Warta Ekonomi.co.id -- Bank Indonesia (BI) menyosialisasikan Standardisasi kode QR (Quick Response Code Indonesia Standard/QRis) di Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (9/10/2019), dalam gelaran Festival Edukasi Bank Indonesia (FesKaBI).
QRis mengudara pada 17 Agustus lalu, sedangkan implementasi QRis baru akan dimulai pada 1 Januari 2020. Sosiaslisasi akan dilaksanak di Lampung dan Manado, setelah Solo.
"Mulai 17 Agustus hingga awal 2020, semua (pemain sistem pembayaran) akan menyesuaikan dengan standar tersebut. Jadi, satu kode QR bisa digunakan untuk beragam aplikasi," ujar Deputi Gubernur BI, Sugeng di Auditorium UNS.
Baca Juga: Permudah Transaksi Hingga ke Luar Negeri, BI Luncurkan QRIS di Medan
Lebih lanjut, saat ini pendapatan per kapita Indonesia masih berada di angka US$3.500, di bawah Thailand dan Malaysia. Angka itu membuat Indonesia tergolong sebagai negara berpendapatan rendah-menengah (lower-midle income).
Sugeng menambahkan, "kalau mau jadi negara berpendapatan tinggi (high income), ekonomi kita harus tumbuh di atas 8%, sampai 2033 di mana milenial merajalela. Kalau hanya 5,8% capaian menjadi high income (baru tercapai) 2045."
Karena itulah, BI mengembangkan QRis bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) untuk mengembangkan ekonomi digital sebagai salah satu pendorong baru pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi, kini keadaan ekonomi global sedang tak stabil.
"Perang dagang membuat harga komoditas internasional turun, celakanya kita banyak ekspor, seperti karet," kata Sugeng lagi, laku menambahkan, "mengapa kami dorong ekonomi digital dengan QRis? Karena ini berpotensi jadi sumber perekonomian yang baru."
Ekonomi digital dapat berkembang dengan dukungan 62 juta UMKM lokal dan tingginya adopsi ponsel pintar dan internet di Tanah Air. Keberadaan QRis dapat memudahkan kegiatan ekonomi karena prosesnya cepat.
Deputi Direktur Departemen Komunikasi, Jeffri D. Putra menambahkan, "ini efisiensi dalam sistem pembayaran. Jadi hanya menggunakan ponsel, paket data, serta aplikasi."