Kamis 10 Oct 2019 11:18 WIB

Tol Cibitung-Cilincing Ditarget Beroperasi pada 2020

IPC II tengah mengejar pembebasan lahan hingga akhir tahun ini.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Friska Yolanda
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jalan Tol Cibitung-Cilincing di kawasan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/8/2019).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jalan Tol Cibitung-Cilincing di kawasan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/8/2019).

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia (IPC) II Persero optimistis Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) dapat beroperasi secara keseluruhan pada kuartal II 2020 . Hal itu seiring progres pembangunannya yang telah mencapai 60 persen lebih.

Berdasarkan laporan terbaru PT Cibitung Tanjung Priok Port (CTP) Tollways selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pembangunan JTCC, tahap konstruksi tol tersebut saat ini telah mencapai 61,24 persen, dan lahan yang sudah dibebaskan mencapai 80,15 persen. 

Baca Juga

"Maka kita targetkan tahun 2020 nanti bisa beroperasi. Karena pembebasan lahannya kita kejar seluruhnya sampai akhir tahun ini," kata Direktur Teknik IPC Dani Rusli, di Cibitung, Jawa Barat, Kamis (10/10). 

Pembangunan JTCC diklaim bakal memperlancar akses transportasi dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju kawasan industri di Bekasi, Cibitung, Cikarang, hingga Karawang dan sebaliknya. Dia menyebut, keberadaan akses tol nantinya dapat menekan biaya logistik dan mengurangi biaya trafik sekitar ruas tol Jakarta-Cikampek. 

Adapun ruas Jalan Tol Cibitung-Cilincing dibangun oleh PT CTP Tollways. Sedangman saham PT CTP Tollways dimiliki oleh PT Akses Pelabuhan Indonesia (API) sebesar 45 persen yang merupakan cucu usaha IPC dan PT Waskita Toll Road sebanyak 55 persen. Adapun total investasi pembangunannya mencapai sekitar Rp 10,8 triliun di mana 70 persen dari biaya investasi diperoleh dari pinjaman sindikasi perbankan dan sisanya 30 persen diperoleh dari ekuitas.

Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis PT Akses Pelabuhan Indonesia Ari Sunaryono menjelaskan bahwa jalan tol sepanjang 34,8 kilometer ini sebagian besar berada di wilayah Bekasi, yakni sebanyak 80 persen. Sekitar 20 persen lainnya, kata dia, berada di wilayah Jakarta bagian Utara.

Dia menyebut, efisiensi JTCC nantinya dapat menekan biaya logistik melalui penghematan waktu. "Kalau sekarang jarak tempuhnya masih 3-4 jam, nanti kalau tolnya jadi itu bs mempersingkat waktu tempuh jadi 1 jam saja. Logistik kan terkait biaya dan waktu," ungkap Ari. 

Dia membeberkan, realisasi pembangunan JTCC dapat menambah ritase sehingga biaya logistik juga dapat ditekan. 

Sebagai catatan, akses JTCC merupakan bagian dari pembangunan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2 (JORR 2). Ruas ini terdiri dari empat seksi, yaitu

Cibitung-Telaga Asih sepanjang 3,14 kilometer (km), Telaga Asih-Tambelang sepanjang 10,30 km, Tambelang-Tarumajaya sepanjang 14,3 km, dan Tarumajaya-Cilincing sepanjangn 7,10 km. 

Adapun sepanjang Jalan Tol Cibitung-Cilincing terdapat 43 jembatan, 5 simpang susun (interchange), 7 under pass, dan 8 over pass. Penumpukan pembangunan proyek dan juga jalan existing membuat pembangunan JTCC memiliki kompleksitas yang tinggi. Hanya saja Ari mengungkapkan, pihaknya terus bekerja dengan perhitungan elevasi yang seakurat mungkin. 

“Jalan ini dibuat dengan perhitungan elevasi seakurat mungkin untuk memastikan kenyamanan dan keamanan pengguna jalan. Apalagi nantinya sebagian besar pengguna jalan adalah truk kontainer dan angkutan barang yang memiliki bobot dan ukuran relatif besar,” ujarnya.  

Ari menambahkan, JTCC  merupakan Proyek Strategis Nasional, yang seluruh pekerjaannya dilakukan oleh tenaga ahli dalam negeri dan pekerja lokal. Sebelumnya, pembangunan JTCC awalnya ditargetkan rampung pada 2019. Target pembangunan tersebut direvisi hingga kuartal II 2019 karena adanya sejumlah tantangan baik dari aksesibilitas, struktur tanah, hingga perhitungan kecermatan kerja di tengah-tengah mobilitas kendaraan yang terus berlangsung di sekeliling wilayah proyek. Adapun groundbreaking proyek JTCC dimulai pada 19 September 2017. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement