Warta Ekonomi.co.id, -- Langkah Amerika Serikat (AS) yang memasukkan startup kecerdasan top buatan China ke dalam daftar hitam dinilai sebagai langkah politik Donald Trump untuk memperkuat diri di Pemilu 2020.
Hal itu diungkapkan oleh ekonom Marxian AS, Richard Wolff. Menurutnya, hal itu akan memengaruhi fluktuasi ketegangan antara AS dan China.
“Mengapa melakukannya? Jawabannya berkaitan dengan politik domestik Amerika,” kata Wolff, dikutip dari RT Business, Jumat (11/10/2019).
Baca Juga: Geram, Trump Ingin Segera Jadi Penengah Turki-Kurdi
Ia menambahkan, ketegangan itu akan berdampak pada kesulitan ekonomi dan politik negara. Jika keadaan sudah dinilai tepat, Trump akan membuat kesepakatan dengan China untuk membuktikan ‘kekuatannya’ kepada warga AS.
Wolff menambahkan, “(Trump) berharap itu akan membantunya dalam pemilihan.”
Jika dianalogikan, kondisi perang dagang saat ini bagai tarian yang koreografinya disusun oleh Trump sebagai strategi penguat dalam pemilu mendatang, begitu menurut sang ekonom.