Rabu 23 Oct 2019 10:57 WIB

Sri Mulyani Jadi Menkeu Lagi, Pasar Berpeluang Positif

Sri Mulyani dianggap realistis, rasional dan responstif terhadap dinamika global.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolanda
Diundang Ke Istana Kepresidenani. Menteri Keuangan Sri Mulyani tiba di Istana Kepresidenan untuk bertemu Presiden Joko Widodo, Jakarta, Selasa(22/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Diundang Ke Istana Kepresidenani. Menteri Keuangan Sri Mulyani tiba di Istana Kepresidenan untuk bertemu Presiden Joko Widodo, Jakarta, Selasa(22/10).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini Rabu (23/10), diperkirakan akan menguat. Fund Manager Valbury Sekuritas, Suryo Narpati, mengatakan sentimen positif yang mempengaruhi penguatan tersebut yaitu jajaran kabinet baru, khususnya tim ekonomi yang dirilis pagi ini. 

"Salah satu yang menjadi fokus pasar dalam pembentukan Kabinet kerja II, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pemanggilan Sri Mulyani," kata Suryo, Rabu (23/10).

Seperti diketahui, Sri Mulyani akan tetap menjabat sebagai Menteri Keuangan pada periode Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Terpilihnya kembali Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan mendapat respons positif dari dunia usaha. 

Menurut Suryo, kinerja Sri Mulyani dianggap realistis, rasional dan responstif terhadap dinamika global. Pelaku pasar bisa lebih optimistis terhadap stabilitas ekonomi makro di lima tahun mendatang karena track record bagus. 

Bila kebijakan makro ekonomi tidak rasional dan responsif terhadap gejolak, Indonesia bisa mudah tergelincir dalam krisis terutama ketika flukutasi nilai tukar. Insentif perpajakan yang diberikan Sri Mulyani sudah cukup baik dalam beberapa tahun terakhir.

Di sisi lain, pasar tengah menanti keputusan Bank Indonesia (BI) perihal kebijakan suku bunganya pada Kamis (24/10). Dalam jejak pendapat Reuters, mayoritas pelaku pasar mengharapkan BI memangkas suku bunga untuk bulan keempat berturut-turut. 

Sementara itu, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan masih ada ruang bagi BI untuk kembali melonggarkan kebijakan suku bunga acuan BI 7-Day Reserve Repo Rate (BI-7DRR) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 23-24 Oktober. LPS mencermati, ruang penurunan suku bunga BI7DRR cukup terbuka karena inflasi terjaga dan sekaligus antisipasi perlambatan ekonomi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement