EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Pertanian periode 2019-2024 Syahrul Yasin Limpo menyatakan dalam 100 hari kerja pertama bakal fokus memetakan data pertanian. Lewat adanya pemetaan tersebut, data pertanian nasional menjadi lebih jelas.
"Selama satu hingga tiga bulan kedepan, saya akan menyelesaikan dahulu masalah pendataan. Adanya data yang jelas, dapat diketahui gambaran pertanian setiap daerah," kata Syahrul dalam siaran pers Kementerian Pertanian, Rabu malam (23/10).
Syahrul menyatakan, data tersebut menjadi milik Kementerian Pertanian yang harus disepakati oleh seluruh kementerian lembaga. "Tidak boleh kementerian lain punya data pertanian," katanya.
Syahrul menilai, data menjadi penting karena menyangkut kondisi pertanian saat ini. Data juga menentukan ketahanan pangan di suatu negara. Selama data dan ketahanan pangan ada, maka keamanan negara juga otomatis terjamin.
"Indonesia ini kelebihannya ada pada pertanian karena menjadi soko guru. Jadi ketahanan pangan harus diwujudkan,” ujarnya.
Mantan gubernur Sulawesi Selatan itu juga meminta semua pihak dapat bekerja secara fokus dan maksimal. Keberhasilan, kata dia, bukan datang dari seorang enteri pertanian. Namun, datang dari seluruh pegawai Kementan.
"Kita harus bekerja sama menyediakan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia," katanya.
Syahrul juga bercerita mengenai perjalanan karier dirinya di pemerintahan. Karier Syahrul dimulai saat ia menjabat sebagai lurah dan kelurahan yang ia pimpin mendapatkan predikat kelurahan terbaik se-Sulawesi Selatan.
Keberhasilan menjadi lurah membawanya diangkat menjadi camat. Setelah itu, ia sempat mendapat penghargaan sebagai camat teladan se-Indonesia.
Setelah menjadi camat, karier Syahrul berlanjut. Ia terpilih menjadi bupati Gowa selama dua periode, yakni pada 1994-2002. Tak berhenti sampai disitu, Syahrul maju menjadi wakil gubernur Sulawesi Selatan mendampingi Amin Syam.
Pada Pilkada 2007-2013, Syahrul maju mencalonkan menjadi gubernur berpasangan dengan Agus Arifin Nu'mang. Pasangan tersebut kemudian berhasil memenangkan pertarungan. Pada periode berikutnya, 2013-2018, Syahrul kembali terpilih menjadi gubernur Sulawesi Selatan. Saat era presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Syahrul juga mendapatkan Bintang Maha Putera Utama bidang Pertanian karena Sulawesi Selatan telah dinilai mampu memenuhi pangan untuk 17 provinsi.