EKBIS.CO, JAKARTA -- Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk Suherman mengatakan Bukit Asam merencanakan produksi batu bara sebesar 27,3 juta ton pada akhir 2019 atau naik tiga persen dari realisasi tahun sebelumnya yang sebesar 26,4 juta ton. Perseroan, kata dia, juga menargetkan peningkatan angkutan pada 2019 menjadi 25,3 juta ton atau meningkat 12 persen dari realisasi angkutan kereta api full year (FY) 2018 yang sebesar 22,7 juta ton.
Sedangkan untuk volume penjualan batu bara FY 2019, lanjut Suherman, Bukit Asam menargetkan peningkatan hingga 28,4 juta ton. Jumlah ini terdiri atas penjualan batu bara domestik sebesar 13,7 juta ton dan penjualan batu bara ekspor sebesar 14,7 juta ton atau secara total sebesar 28,4 juta ton, meningkat 15 persen dari realisasi penjualan batu bara FY2018 sebesar 24,7 juta ton.
"Peningkatan target penjualan ini ditopang oleh rencana penjualan ekspor untuk batu bara medium to high calorie ke premium market sebesar 3,8 juta ton," ujar Suherman saat jumpa pers terkait kinerja Bukit Asam di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (28/10).
Suherman mengungkapkan, untuk mendukung optimasi pengangkutan batu bara, Bukit Asam telah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia. Untuk proyek angkutan kereta api arah Tanjung Enim-Tarahan (Tarahan First Line) direncanakan akan terselesaikan pada 2019 dengan kapasitas 20,3 juta ton per tahun dan selanjutnya menjadi 25 juta ton per tahun pada 2020.
"Pada 2019 direncanakan akan menyelesaikan pengembangan proyek angkutan batu bara jalur kereta api Tanjung Enim-Kertapati dengan kapasitas lima juta ton per tahun, beserta pengembangan fasilitas Dermaga Kertapati," katanya.