EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan ini berpeluang naik, dipengaruhi sentimen positif eksternal dan domestik. IHSG Senin pagi dibuka menguat 11,94 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.219,13.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 2,92 poin atau 0,3 persen menjadi 983,01. "Pekan ini kami perkirakan IHSG berpeluang konsolidasi menguat," kata Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee di Jakarta, Senin.
Menurut Hans, pekan ini pasar akan mencermati perkembangan negosiasi perang dagang China dan Amerika Serikat (AS). Penasehat ekonomi Pemerintah AS Larry Kudlow mengatakan telah terjadi kemajuan negosiasi damai perang dagang AS dengan China.
AS ingin menandatangani kesepakatan pada awal November meskipun perjanjian fase satu belum selesai dan beberapa masalah akan didorong ke fase kedua. Sebelumnya pejabat China pesimistis akan adanya kesepakatan dagang dalam jangka panjang.
Ada laporan yang menulis China juga enggan untuk berkomitmen memenuhi tuntutan AS untuk membeli produk pertanian AS senilai 50 miliar dolar AS. "Hal ini menjadi perhatian pasar karena akan menjadi sentimen ketidakpastian di pasar," ujar Hans.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memprediksi tren bunga rendah masih akan berlangsung cukup lama. Hal ini juga di dukung data inflasi yang relatif rendah di mana angka inflasi pada Oktober 2019 sebesar 0,02 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan September 2019 yang terjadi deflasi sebesar 0,27 persen tetapi lebih rendah di bandingkan Oktober 2018 yang terjadi inflasi sebesar 0,28 persen.
"Suku bunga rendah dalam negeri menjadi sentimen positif bagi pasar," kata Hans.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Hang Seng menguat 315,2 poin atau 1,16 persen ke 27.416 dan indeks Straits Times menguat 14,78 poin atau 0,46 persen ke posisi 3.244,21. Sedangkan bursa saham Jepang tutup.