EKBIS.CO, BATAM -- Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau menargetkan petani lokal mampu memproduksi dua ton cabai merah setiap harinya demi memenuhi 20 persen kebutuhan warga setempat.
"Produksi saat ini baru sekitar 500 Kg per hari. Kami akan kejar hingga dua ton per hari," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Batam, Mardanis, Selasa (5/11).
Berdasarkan catatannya, kebutuhan cabai merah warga setempat mencapai 10 ton setiap hari. Ia optimistis target produksi cabai merah mampu dicapai karena saat ini petani setempat sudah bisa memenuhi kebutuhan seluruh kebutuhan cabai hijau.
Dia mengatakan petani binaan Dinas Ketahanan Pangan Batam berhasil memanen enam hingga tujuh ton cabai hijau setiap hari. Pemkot Batam membina 10 kelompok petani. Setiap kelompok terdiri dari tiga hingga 20 orang petani.
Petani-petani itu menanam cabai di lahan sekitar 30 hektare di Barelang. Dalam kesempatan itu ia mengatakan kebutuhan cabai merah warga setempat sebanyak 10 ton setiap harinya. Dan untuk memenuhi permintaan warga, cabai masih didatangkan dari daerah lain.
Padahal pasokan yang didatangkan daerah lain tidak menentu dipengaruhi cuaca dan kelancaran distribusi sehingga harga cabai sering fluktuatif. Akibat itu pula, harga cabai kerap menjadi penyumbang inflasi terbesar di kota itu.
Mardanis optimistis petani lokal mampu memenuhi 20 persen kebutuhan cabai masyarakat, maka harga cabai dapat diintervensi, agar tidak terlalu meningkat pada waktu-waktu tertentu. Ketua Harian Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Batam, Jefridin ikut memanen cabai di Pulau Galang, Ahad (3/11).
Ia mengatakan pemerintah terus berupaya mengendalikan harga cabai, salah satunya dengan meningkatkan produksi hingga mencapai swasembada. Pemerintah tidak ingin harga cabai merah menembus Rp 100 ribu per Kg.
"Cabai ini salah satu yang menjadi penyumbang inflasi di Batam. Kalau harga cabai bisa kita tekan, bisa membantu kita untuk mengendalikan inflasi di Batam," kata dia.