Warta Ekonomi.co.id, Surakarta
Gojek siap mengaspal di Malaysia pada Januari 2020, bersama dengan perusahaan berbagi tumpangan lainnya. Operasional perusahaan itu akan dimulai dengan uji coba lebih dulu. Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke Siew Fook mengatakan, uji coba akan berjalan selama 6 bulan guna mengukur permintaan terhadap layanannya.
Sebelumnya, unicorn asal Tanah Air itu sudah membeberkan rencananya melebarkan sayap bisnis ke Malaysia pada tahun depan. "Kami ingin mengubah rasio pelanggan domestik dan internasional, dari 80:20 menjadi 50:50 dalam lima tahun ke depan," kata Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo, dikutip dari Tech in Asia, Selasa (5/11/2019).
Baca Juga: 9 Tahun Mengaspal, Ini 4 Fokus Strategi Bisnis Gojek! Nomor 2 Ambisius Abis
Awal tahun ini, pemerintah Malaysia memberikan lisensi terhadap layanan ojek motor di Negeri Jiran. Menteri Pengembangan Pengusaha Malaysia, Datuk Seri Mohd Redzuan Yusof mengatakan, Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Transportasi akan menyusun undang-undang baru yang mengizinkan implementasi layanan tersebut.
Menurut pernyataan perusahaan, Gojek juga akan memasuki pasar Filipina pada 2020. Sebelumnya, perusahaan sudah mengajukan permintaan kepada Badan Waralaba dan Regulasi Transportasi Darat Filipina pada Januari, namun ditolak.
Pada Maret lalu, Gojek mencoba mengajukan permohonan lisensi operasi lagi di sana, tapi berujung sama. Regulator Filipina mengharuskan perusahaan berbagi tumpangan di negara tersebut harus setidaknya dimiliki 60 persen oleh orang Filipina.
Saat ini, Gojek memiliki operasi naik kendaraan di negara asalnya Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Singapura.