EKBIS.CO, JAKARTA -- Mengajak masyarakat untuk memanfaatkan sampah sebagai salah satu sumber penghasilan, yang kemudian menabungkan penghasilannya tersebut di dalam sistem perbankan, merupakan upaya yang perlu dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Dalam beberapa waktu terakhir ini, BNI giat mengkampanyekan gaya hidup sehat dengan mengelola sampah dengan baik sekaligus meningkatkan literasi keuangan dengan memperkenalkan Agen46 yang berfungsi sebagai bank sampah.
Konsistensi dalam mengembangan Bank Sampah inilah yang membuat BNI dinyatakan layak menjadi bank yang mendapatkan penghargaan Padmamitra+ Award 2019 kategori Inovasi Digital.
Penyerahan Padmamitra+ Award 2019 ini dilaksanakan di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/11). Award tersebut diserahkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada Direktur Bisnis Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo.
Dalam pengembangan bank sampah ini, BNI mengusung tema “Program Ayo Menabung dengan Sampah”. Tema ini berdampak positif dan berhasil diterapkan di berbagai kawasan di DKI Jakarta sehingga dalam waktu singkat dapat dijalankan di 5 Wilayah dan 1 Kabupaten, yaitu Kota Administratif Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, hingga Kabupaten Kepulauan Seribu.
Penyerahan Padmamitra+ Award 2019 ini dilaksanakan di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/11). Award tersebut diserahkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada Direktur Bisnis Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo.
Program ini juga memberikan banyak manfaat, yaitu dapat mengubah paradigma masyarakat bahwa sampah memiliki value ekonomis, melatih kebiasaan menabung melalui sistem perbankan, menyadarkan pentingnya hidup bersih dan mengajarkan pengelolaan serta pemilahan sampah.
“Lingkungan pun menjadi lebih bersih dengan sampah yang terpilah. Dan pada saat yang sama, Agen BNI46 pun dapat dioptimalisasikan, antara lain tercermin pada pembukaan rekening tabungan BNI, baik BNI Taplus, Simpel maupun tabungan BNI Pandai. Program ini juga telah sukses mendigitalisasi transaksi di Bank Sampah,” ujar Anggoro.
Sebelumnya, BNI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 1, dan Pemda DKI berkolaborasi menggelar Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah. Gerakan ini merupakan bagian dari Program BNI Go Green yang menjadi perwujudan tanggungjawab BNI terhadap lingkungan, dimana program ini termasuk dalam salah satu program pada Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) BNI. Dengan demikian, kegiatan usaha BNI menjadi usaha yang berwawasan lingkungan.
Anggoro menuturkan, Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah merupakan sinergi dan kepedulian bersama antara BNI, OJK, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam membantu mengatasi permasalahan sampah dari sumbernya. Caranya adalah dengan mendorong partisipasi masyarakat secara langsung.
Terkait dengan inklusi keuangan, jumlah rekening Simpanan Pelajar (Simpel) per 30 September 2019 telah mencapai lebih dari 800 ribu rekening, tumbuh lebih dari 45 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Dimana jumlah dana yang dihimpun mencapai lebih dari Rp 57 miliar atau tumbuh 14 persen dibanding tahun lalu periode yang sama. Jumlah ini termasuk di dalamnya sekitar 150 ribu rekening Simpel yang telah dihasilkan dalam pilot project Program Ayo Menabung dengan Sampah di Jakarta Barat dan Utara sejak tahun lalu. Respons positif dari kalangan siswa ini memberikan rasa optimisme pada generasi muda mendatang yang lebih peduli terhadap lingkungan, dan implementasi Program OJK one student one account secara lebih luas.
Peluncuran Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah ini, merupakan kelanjutan dari pilot project yang telah berlangsung sejak tahun lalu di Kota Adminisratif Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Hingga September 2019, gerakan ini sudah diikuti lebih dari 150 ribu siswa serta 5.000 warga dan pasukan oranye, lebih dari 200 bank sampah dengan total dana hasil penjualan yang telah dihimpun mencapai lebih dari Rp 3 miliar.
Dengan peluncuran secara lebih luas lagi diharapkan akan membawa dampak yang lebih besar lagi terhadap pengurangan sampah dari sumbernya, serta siswa dan masyarakat dapat menikmati nilai ekonomis dari kebiasaaan dan kemandirian dalam menabung dengan sampah serta mendukung implementasi program one student one account. Dan hal penting lainnya adalah dengan program ini adalah langkah awal pembentukan karakter anak untuk gemar menabung dan peduli lingkungan sejak dini. Dengan gerakan ini akan membentuk dan menciptakan sekaligus lesscash society dan lessthrash community.