Senin 11 Nov 2019 11:54 WIB

Ekonomi Sulit, Kekayaan Taipan Dunia Susut Rp 543 Kuadriliun

Penurunan paling tajam terjadi di China.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Ekonomi Sulit, Kekayaan Taipan Dunia Menyusut Rp543 Kuadriliun. (FOTO: Unsplash/Jeremy)
Ekonomi Sulit, Kekayaan Taipan Dunia Menyusut Rp543 Kuadriliun. (FOTO: Unsplash/Jeremy)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Di tengah gejolak pasar saham global, nilai kekayaan taipan di seluruh dunia mengalami penyusutan dibandingkan tahun lalu. Laporan itu diterbitkan oleh UBS/PwC Billionaires Report.

Dalam laporan dijelaskan nilai kekayaan para taipan jatuh sebesar 388 miliar dolar AS atau sekitar Rp 5,43 kuadriliun. Penurunan ini terjadi pertama kalinya dalam satu dekade.

Baca Juga: Pensiun dari Alibaba, Jack Ma Ogah Tinggalkan Tahta 'Orang Terkaya'

Penurunan paling tajam terjadi di China. Laporan tersebut menunjukkan bahwa nilai kekayaan bersih miliarder di China melorot 12,8 persen dalam dolar AS karena penurunan pasar saham dan depresiasi nilai tukar mata uang lokal.

Kekayaan miliarder Negeri Tirai Bambu juga dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan negara berekonomi terbesar kedua di dunia itu ke level terendah dalam hampir tiga dekade pada 2018.

“Meski mencatat penurunan, China terus menghasilkan miliarder baru setiap 2-2,5 hari,” tambah Stadler, seperti dilansir melalui Reuters (11/11/2019).

Baca Juga: Supaya Tetap Tajir, Ternyata Ini yang Dilakukan Para Pewaris Kekayaan

Fakta berbeda yang terjadi di Negeri Paman Sam, pasalnya jumlah miliarder di sana tidak mengalami penurunan. Deretan pengusaha di bidang teknologi mampu terus menopang peringkat orang-orang terkaya di AS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement