EKBIS.CO, JAKARTA — Cinema XXI mendapati generasi Y dan Z merupakan basis pelanggannya. Gabungan kedua generasi tersebut mencakup 60 persen pangsa pasar Cinema XXI.
"Kami baca pasar, kami melihat bahwa mereka adalah penikmat film yang maunya ringkas, nyaman, dan cepat,” ungkap Head of Corporate Communications and Brand Management Cinema XXI, Dewinta Hutagaol, dalam konferensi pers di Epicentrum XXI Rasuna, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut Dewinta, penonton film dari Gen Y dan Gen Z sangat bergantung pada gawai. Pembelian tiket bioskop pun kebanyakan dilakukan secara daring.
Untuk itu, Cinema XXI mencoba mengoptimalkan kenyamanan penikmat film melalui kepastian tersedianya tiket film yang diinginkan, keleluasaan memilih jadwal, dan posisi kursi yang strategis. Lewat aplikasi M-Tix, Cinema XXI menawarkan aneka kemudahan sebagai pengganti transaksi langsung di bioskop.
“Ke depannya kami akan ada integrasi API. Kami bersama rekan potensial, mitra, dan merchants yang bekerja sama dengan M-Tix bisa menerapkan program loyalty points, redemption atau reward points redemption. Ke depannya akan semudah itu,” papar Dewinta.
Dengan program itu, Gen Y dan Gen Z bisa melakukan penukaran poin dari aplikasi yang bekerja sama dengan M-Tix secara daring. Selama ini, mereka hanya bisa melakukannya di bioskop Cinema XXI secara langsung. Apalagi Gen Y dan Gen Z adalah mereka yang kerap tidak menyukai antrean panjang.
“Faktor-faktor ini penting untuk mengakomodir keinginan penikmat film Gen Y dan Gen Z yang terbiasa serbapraktis dan selalu ingin update dengan film-film baru," ujar Dewinta.