Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Orang kaya kerap memiliki kepribadian yang berbeda dengan rakyat biasa lainnya. Lantaran, mereka kerap bermasalah dengan otoritas atau pihak berwenang rupanya.
Selain itu, para konglomerat pun lebih terbuka terhadap pengalaman baru dan memiliki sikap ekstrovert daripada masyarakat pada umumnya. Ungkapan tersebut terbukti berdasarkan hasil studi psikologis oleh peneliti asal Jerman bernama Rainer Zitelmann. Penelitian ditujukan kepada 43 miliarder dari seluruh dunia.
Baca Juga: Prediksi Kekayaan Lewat Wajah Seseorang, Kamu Termasuk Jelata atau Kaya Raya?
Melansir dari Business Insider (10/12/2019), bila selama ini para miliarder dikenal sebagai pemimpin yang hebat, tetapi itu tidak berarti mereka bisa dipimpin. Selain masalah dengan otoritas, Zitelmann juga menemukan jika para miliarder sedikit nyentrik dan kurang menyenangkan.
"Meski mereka memiliki masalah dengan otoritas, mereka memiliki tingkat kesadaran yang lebih tinggi, lebih terbuka untuk pengalaman baru, dan lebih ekstrover daripada populasi secara keseluruhan," jelasnya.
Baca Juga: 'Gerah' Disebut Anak Orang Kaya, Putri Tanjung: Bapak Gue Itu dari Keluarga Miskin!
Narasumber Zitelmann merupakan para pengusaha dan investor yang memilliki setidaknya 11 juta dolar AS atau Rp 154 miliar harta kekayaan. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan 50 pertanyaan kepada masing-masing miliarder yang berisi tes kepribadian, berdasarkan Teori Lima Faktor Kepribadian.