EKBIS.CO, JAKARTA -- Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator Perekonomian Bambang Adi Winarso menyampaikan bahwa kawasan industri diharapkan menjadi motor pertumbuhan perekonomian. Kawasan industri diklaim menciptakan nilai tambah bagi perekonomian.
“Alasannya adalah karena kawasan industri ini menciptakan nilai tambah, menyerap tenaga kerja, menarik investasi dan mendorong adanya ekspor,” kata Bambang dalam Temu Dialog Pengembangan Kawasan Industri Prioritas di Jakarta, Selasa (10/12).
Menurut Bambang, empat hal tersebut menjadi yang utama untuk didorong, terutama oleh Kementerian Perekonomian, dalam menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo terkait peningkatan porsi industri di dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, kawasan industri juga diharapkan menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, yang nantinya mendorong pemerataan ekonomi di Indonesia.
“Bahwa mestinya industri ini mengarah ke hilirisasi. Kalau dia hilirisasi maka basisnya adalah natural resource yang ada di kawasan itu, sehingga tidak sama antara satu dan lainnya,” ungkap Bambang.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyepakati bahwa kawasan industri potensial untuk menjadi salah satu motor perekonomian. “Dalam upaya pengamanan kawasan industri inklusif, pemerintah berusaha untuk mendorong pengembangan kawasan industri di luar Pulau Jawa,” ujar Agus.
Adapun kawasan industri d Pulau Jawa akan difokuskan pada pengembangan industri berteknologi tinggi, padat karya, dan industri dengan konsumsi rendah. Sementara kawasan industri di luar Pulau Jawa akan difokuskan pada industri berbasis sumber daya alam, serta sistem logistik.
“Jadi, kita tidak hanya membangun industri, namun juga jadi pusat ekonomi baru di daerah, di mana pengembangannya harus terintegrasi,” katanya.