Selasa 17 Dec 2019 14:01 WIB

Jokowi Pastikan Ibu Kota Baru Bebas dari Industri dan Pabrik

Jokowi ingin kampus-kampus top dunia membuka kelasnya di ibu kota baru.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Foto aerial kawasan ibu kota negara baru di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara
Foto aerial kawasan ibu kota negara baru di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

EKBIS.CO, BALIKPAPAN -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menemui perwakilan tokoh masyarakat dan tokoh adat Kalimantan Timur (Kaltim) dalam kunjungannya meninjau pemindahan ibu kota, Selasa (17/12) siang. Dalam pertemuan tersebut, presiden memastikan bahwa ibu kota negara (IKN) yang baru nanti tak akan diikuti dengan pembangunan kawasan industri atau pabrik, seperti yang bisa ditemui di sekitar DKI Jakarta saat ini.

"Jadi tidak ada yang namanya pindah ibu kota nanti di ibu kota ada pabriknya seperti kanan-kiri Jakarta. Mungkin ada tambahan satu nanti financial center, pusat keuangan. Mungkin, itu kemarin masih kita hitung," jelas Jokowi dalam pertemuan dengan tokoh masyarakat dan tokoh adat Kaltim di Rumah Makan De Bandar Restor, Balikpapan, Selasa (17/12).

Baca Juga

Dalam pertemuan tersebut Jokowi juga menyampaikan keinginannya agar Indonesia bisa memiliki pusat inovasi, riset, dan teknologi kelas dunia seperti Silicon Valley di Amerika Serikat (AS). Rencananya, salah satu klaster di IKN baru nanti akan ditujukan sebagai pusat inovasi tersebut.

Selain itu, presiden juga ingin kampus-kampus top dunia membuka kelasnya di ibu kota baru nanti. Klaster pendidikan nantinya akan dilengkapi dengan universitas hasil kerja sama perguruan tinggi lokal dengan perguruan tinggi luar negeri yang memiliki kualitas unggul.

"Nanti klaster pendidikan ini kita harapkan ada kerja sama universitas, atau institut, atau perguruan tinggi lokal yang akan kita nanti carikan partner," kata Jokowi.

Demikian juga dengan klaster kesehatan, Presiden Jokowi ingin agar nantinya dibangun rumah sakit kelas dunia di atas lahan ibu kota baru. Menurutnya, kawasan IKN baru nantinya akan dirancang sebagai kawasan yang bersih dengan penggunaan mobil pribadi yang sedikit.

"Pertama memang di situ nanti tidak banyak mobil, tapi yang banyak adalah orang berjalan kaki. Kalau orang tidak suka berjalan kaki, yang kedua adalah orang naik sepeda. Kalau enggak mau naik sepeda, harus mau naik transportasi umum," kata Jokowi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement