EKBIS.CO, JAKARTA -- Gojek dan GoPay berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi digital dan inklusi keuangan lewat pemanfaat teknologi. Kali ini, GoPay bekerja sama Nahdlatul Ulama terkait implementasi QRIS dari Bank Indonesia di kotak infaq NU (Koin NU).
Ketua NU Care LazisNU Achmad Sudrajat mengatakan Koin Nu merupakan gerakan ratusan ribu kotak amal yang menjadi ciri khas dari warga NU (Nahdliyin) dan telah dijalankan selama turun menurun di seluruh pelosok Indonesia untuk mendorong semangat berinfaq dari masyarakat.
“Lewat kerja sama dengan Gojek dan GoPay, kotak Koin NU akan dilengkapi dengan kode QRIS, sehingga seluruh warga Nahdliyin memiliki tambahan pilihan bersedekah secara non-tunai. Kode QRIS Koin NU juga merupakan penerapan awal QR dengan standarisasi QRIS dari BI pada lembaga zakat, infaq dan sedekah,” ujarnya saat konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (17/12).
Menurutnya kerja sama ini nantinya akan diikuti oleh lebih dari 90 juta warga NU bersedekah secara nontunai dari berbagai penyelenggara uang elektronik hanya dengan satu kode QR. Adapun kerja sama ini juga diharapkan meningkatkan kepercayaan terhadap sistem pembayaran elektronik serta layanan jasa keuangan, sehingga membantu mempercepat inklusi keuangan di Indonesia.
“Kami terus mendorong inovasi kemudahan zakat, infaq dan sedekah melalui berbagai cara termasuk kanal digital. Keandalan teknologi ini tidak hanya akan mempermudah warga Nahdliyin dalam bersedekah tetapi juga kami sebagai lembaga amil zakat nasional untuk menjangkau lebih banyak lagi pendonor,” ucapnya.
Apalagi kata Achmad gerakan Koin NU sudah menjadi gerakan nasional pada tubuh NU. Diharapkan kerja sama ini mampu mendukung NU untuk meningkatkan jumlah donasi dari tahun ke tahun serta menjadi lembaga pengelola dana masyarakat yang didayagunakan secara amanah dan profesional untuk pemberdayaan umat.
QR Code Indonesian Standard (QRIS) merupakan standar penggunaan QR code yang dirilis oleh Bank Indonesia untuk kemudahan dalam pembayaran. Adanya standar ini, pengguna dapat dengan mudah bertransaksi dengan berbagai aplikasi tetapi hanya menggunakan satu QR code, sehingga tidak membingungkan dengan berbagai pilihan QR yang ada selama ini. QRIS akan diimplementasikan dalam skala nasional dan berlaku efektif 1 Januari 2020.
Sementara Head of Corporate Communication GoPay Winny Triswandhani menambahkan pihaknya berupaya mendorong implementasi QRIS yang diinisiasi oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) terhadap mitra organisasi yang telah bekerja sama, terutama dalam donasi digital.
“Kami percaya QRIS karena tidak hanya mempermudah masyarakat dalam menyalurkan sedekah tetapi juga membuka opsi pembayaran yang lebih luas. Warga NU dan seluruh masyarakat Indonesia dapat bersedekah dengan uang elektronik lain yang ikut dalam uji coba QRIS ini,” ucapnya.
Asisten Direktur Divisi Perizinan SP dan Elektronifikasi KPw Bank Indonesia DKI Jakarta Ria Swandito mengatakan langkah yang dilakukan GoPay dalam memberikan kemudahan pembayaran nontunai kepada ekosistem NU.
“Kami harap nantinya kemudahan QRIS bisa diadaptasi oleh organisasi dan ekosistem lain tidak hanya untuk kemudahan berdonasi, tetapi juga transaksi lainnya seperti pembayaran sekolah, proses distribusi simpan pinjam,” ucapnya.
Menurutnya QRIS membuka opsi donasi yang lebih luas, masyarakat dapat menggunakan uang elektronik apapun yang telah mendapat izin Bank Indonesia untuk memberikan sedekah dan membantu sesama. Pembayaran lewat metode nontunai akan meningkatkan inklusivitas sistem keuangan dan memberikan berdampak pada kemudahan akses finansial bagi masyarakat di ekosistem NU.
Sebelumnya Gojek, GoPay dan NU juga telah bekerja sama untuk implementasi donasi digital sejak Mei 2019. Sejak pertama kali diluncurkan, donasi digital melalui GoPay meningkat sebesar empat kali lipat.
Nantinya dana yang selama ini terkumpul dari Koin NU dimanfaatkan untuk berbagai program kemanusiaan milik NU meliputi sembilan program unggulan Sosial Keagamaan, Kebencanaan, Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan, Hukum HAM dan Kemanusiaan, Kebudayaan dan Pariwisata, Sumber Daya dan Pengolahan, serta Lingkungan Hidup dan Energi.