EKBIS.CO, JAKARTA -- Sepasang kekasih di Klaten, Jawa Tengah Giri Wahyu Priambada dan Nurmelia Widiarini dengan khidmat melangsungkan pernikahan dengan mahar unik berupa dua produk ETF (Exchange Traded Fund) di Pendopo Marsudi Utomo, Ahad (22/12). Keduanya berharap pernikahan dengan mahar produk dari Pasar Modal ini dapat menyebarkan manfaat berinvestasi di Pasar Modal dan mempopulerkan produk ETF.
Giri dan Nurmelia mulai mengenal pasar modal sejak 2013 saat keduanya menjadi mahasiswa melalui Galeri Investasi STIE YKPN. Giri mengatakan dirinya memberikan mahar ETF karena ETF merupakan instrumen investasi perpaduan antara saham dengan reksa dana yang cocok. Perpaduan tersebut berupa reksa dana yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
“Artinya ETF tersebut dikelola Manajer Investasi secara profesional, namun nilai dan rincian portofolionya kita tahu. Cocok dengan profil kami yang tidak bisa memantau pasar terus-menurus, namun bisa mengetahui isi portofolio reksa dana tersebut," ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Ahad (22/12).
Pembeliannya pun mudah, menurut Nurmelia, semudah membeli saham di aplikasi sekuritas, pun dengan harga yang relatif terjangkau.
Adapun dua produk ETF yang dijadikan mahar, yakni 22 Lot R-LQ45X karena keduanya ingin mendapat return persis dengan Indeks LQ45 yang berisi 45 saham terliquid dan 12 Lot XIIF karena berisi saham sektor keuangan yang diyakini akan mempunyai daya tahan lebih di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global dibanding saham sektor lain. Kedua ETF ini dibeli di aplikasi IPOT milik IndoPremier Sekuritas.
Keputusan menikah dengan mahar ETF ini pun mendapat apresiasi dari Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi. Menurut Hasan banyaknya milenial yang sadar berinvestasi dan menjadikannya sebagai gaya hidup ini membuktikan kalau literasi dan inklusi keuangan terus meningkat.
“Tren milenial berinvestasi ini membuat BEI akan terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan,” ucapnya.
Menurutnya ETF disebut juga sebagai reksa dana yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia layaknya saham dan investor dapat melihat detail saham apa saja yang dibeli oleh ETF tersebut serta sangat terjangkau bagi milenial karena beberapa ETF dapat dibeli mulai dari Rp 10 ribu.
Hal senada disampaikan Direktur Eksekutif Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI) Mauldy Rauf Makmur. ETF ini menarik bagi milenial karena pada dasarnya dapat dipilih berdasarkan profil investor masing-masing.
“Jika ada investor dengan kriteria syariah maka dapat memilih XIJI atau XSSI. Jika investor menginginkan ETF yang menginvestasikan di perusahaan yang gemar membagi dividen maka dapat memilih XIHD atau XPDV dan masih ada banyak lagi jenis ETF,” jelasnya.
Dia mengajak milenial untuk senantiasa mempersiapkan masa depan dengan menyisihkan uang atau gaji setiap bulan untuk berinvestasi dan tidak belaku konsumtif secara berlebihan serta menempatkan investasinya di tempat yang benar seperti ETF, bukan di investasi bodong.
Direktur Utama IndoPremier Sekuritas Moleonoto The mengatakan IndoPremier sebagai Dealer Partisipan teraktif terus mendorong regulator dan pelaku pasar untuk terus berinovasi dalam pengembangan produk ETF yang kekinian karena produk ini nyata-nyata diminati investor retail dan institusional.
“Karakteristik ETF yang likuid, transparan, diversifikasi otomatis dan tingkat risikonya yang lebih moderat dibadingkan berinvestasi langsung saham maupun surat utang menjadi daya pikatnya bagi investor, tak terkecuali bagi kalangan milenial,” ucapnya.