EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BTN) kembali masuk ke jajaran perusahaan terbuka di indeks saham LQ45 untuk periode perdagangan Februari hingga Juli 2020. LQ45 merupakan indeks saham yang dinilai paling likuid, serta memiliki kapitalisasi dan transaksi yang baik.
Sekretaris Perusahaan BTN Achmad Chaerul dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (30/1), mengatakan kembalinya BTN masuk ke LQ45 menunjukkan kepercayaan para pelaku pasar modal atas kinerja perseroan.
"Posisi Bank BTN dalam indeks tersebut tentu tidak terlepas dari dukungan kinerja dan prospek positif pada bisnis perseroan. Kami akan terus melakukan berbagai inovasi untuk mengukuhkan posisi sebagai bank tabungan yang menyediakan berbagai produk perbankan terutama hunian terbaik bagi masyarakat Indonesia," ujar Chaerul.
Chaerul mengatakan perseroan juga sedang merancang berbagai bisnis model baru. Rancangan model tersebut akan digunakan untuk menggarap berbagai potensi bisnis di Indonesia.
"Tentunya kami terus berkomitmen mencatatkan kinerja terbaik bagi para pemegang saham," ujar dia.
BTN di bawah kepemimpinan Pahala N. Mansury sebagai Direktur Utama yang baru, memiliki strategi pada 2020 untuk memperkuat penghimpunan dana ritel agar memperbesar komposisi pendanaan murah. Dengan peningkatan porsi dana murah, bank plat merah tersebut ingin menurunkan biaya dana (cost of fund).
Berdasarkan data resmi terakhir BTN di kuartal III 2019, perseroan mencatatkan fungsi intermediasi dengan pertumbuhan penyaluran kredit 16,75 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp256,93 triliun di periode yang sama tahun ini.
Sedangkan dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BTN mencatatkan pertumbuhan sebesar 18,1 persen (yoy) menjadi Rp 230,35 triliun pada bulan yang sama tahun ini. Dengan capaian penyaluran kredit dan penghimpunan DPK tersebut, BTN mencatatkan kenaikan aset sebesar 16,12 persen (yoy) menjadi Rp 316,21 triliun.