Ahad 02 Feb 2020 14:43 WIB

Kemendag Minta Bantuan Garuda Kirim Cabai ke Jakarta

Cabai yang akan didistribusikan bersumber dari senta cabai di Sulawesi Selatan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Pesawat Garuda Indonesia
Foto: EPA/Barbara Walton
Pesawat Garuda Indonesia

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta bantuan maskapai pelat merah, Garuda Indonesia agar menyediakan ruang muat kargo untuk pengiriman cabai dari luar Jawa ke Jakarta. Hal itu seiring melonjaknya harga cabai di wilayah Jabodetabek dalam sebulan terakhir sehingga dibutuhkan tambahan pasokan luar Jawa.  

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Suhanto mengatakan, permohonan bantuan yang dimaksud yakni agar memberikan tarif khusus untuk komoditas cabai. Mengingat besarnya kebutuhan cabai dan volume yang harus didistribusikan.

"Kami telah bersurat untuk membantu menyediakan ruang kargo dengan harga khusus," kata Suhanto kepada Republika.co.id, Ahad (2/2).

Adapun cabai yang akan didistribusikan bersumber dari senta cabai di Sulawesi Selatan. Pengiriman harus dilakukan menggunakan pesawat mengingat sifat komoditas cabai yang mudah rusak.

Adapun Sulawesi Selatan dipilih karena mampu memasok cabai dalam jumlah besar dengan harga relatif murah, sekitar Rp 35 ribu per kg dari petani untuk jenis rawit merah. Sedangkan rata-rata di Jawa harga dari petani tembus di atas Rp 50 ribu per kg.

Suhanto mengatakan, dari pantauan langsung di Pasar Induk Kramat Jati serta Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI), diperkirakan harga masih akan bertahan pada level yang tinggi hingga akhir Februari mendatang. Sebab, musim panen diperkirakan baru akan tiba pada Maret-April 2020.

Ia menyampaikan, pada akhir Januari, Tim Kemendag telah melakukan pengecekan ke sentra produksi cabai di Kediri dan Blitar, Jawa Timur. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa pasokan cabai dari sentra-sentra itu berkurang sekitar 40 persen-60 persen dari kondisi normal.

"Kemendag selau memantau kondisi harga dan pasokan cabai indikatif di Pasar Induk Kramat Jati dan memantau situasi di sentra produksi. Kita terus berkoordinasi dengan petani, pelaku usaha, dan Kementan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Distribusi Pangan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian, Inti Pertiwi Nashwari mengatakan bahwa hingga saat ini tarif kargo yang dikenakan Garuda Indonesia masih tarif normal.

"Kemendag sudah menyurati Dirut Garuda Indonesia namun belum ada respons sehingga kami membayar dengan harga normal," kata dia.

Ia menuturkan, biaya kargo normal untuk pengiriman cabai dari Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan ke Jakarta sebesar Rp 20 ribu per kg. Kemudian ditambah dengan biaya pergudangan Rp 4.000 per kg sehingga total Rp 24 ribu per kg. Biaya tersebut, kata Inti, ditanggung oleh anggaran Kementan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement