Rabu 05 Feb 2020 06:35 WIB

Ekspor CPO, Pelindo I Optimalkan Seluruh Layanan 

Komoditas CPO dan turunannya diekspor menuju negara-negara di Asia Selatan

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Aktivitas Pelabuhan Belawan. Pelabuhan Belawan melakukan ekspor CPO dan turunannya sekitar 3,27 juta ton.
Foto: dok. Pelindo 1
Aktivitas Pelabuhan Belawan. Pelabuhan Belawan melakukan ekspor CPO dan turunannya sekitar 3,27 juta ton.

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I (Persero) memaksimalkan seluruh layanan bisnis dalam pengelolaan pelabuhan. SVP Sekretariat Perusahaan Pelindo I M Eriansyah mengatakan hal tersebut dilakukan salah satunya dalam mengoperasikan terminal curah cair di pelabuhan khususnya Belawan dan Dumai.

Eriansyah menjelaskan layanan terminal curah cair sangat prospektif dengan potensi ekspor komoditi Crude Palm Oil (CPO) yang terus meningkat. “Karena CPO menjadi salah satu kontributor utama terhadap kinerja ekspor nasional,” kata Eriansyah, Selasa (4/2). 

Dia menjelaskan sepanjang 2019, Pelabuhan Belawan melakukan ekspor CPO dan turunannya sekitar 3,27 juta ton. Angka tersebut memperlihatkan adanya pertumbuhan sebanyak 12,60 persen dibandingkan dengan 2018 sejumlah 2,9 juta ton. 

“Komoditas CPO dan turunannya ini diekspor menuju negara-negara di Asia Selatan seperti Pakistan dan India serta ada juga yang diekspor ke Belanda,” jelas Eriansyah.

Saat ini, kata dia, Pelindo I memiliki fasilitas pipa terpadu di dermaga yang menghubungkan dengan ratusan tangki timbun CPO yang ada di area Pelabuhan Belawan. Fasilitas tersebut didukung dengan 84 jalur pipa, enam loading point, serta dilengkapi dengan tiga unit tangki CPO dengan kapasitas masing-masing tiga ribu metrik ton. 

Eriansyah mengatakan Pelabuhan Belawan memiliki dermaga sepanjang 3.436 meter yang dilengkapi dengan sembilan mobile crane, empat forklift diesel, satu excavator, lima drum truck, empat grab bucket guven, dan empat dry bulk hopper guven

Sama halnya dengan Pelabuhan Dumai yang menjadi pelabuhan ekspor komoditi CPO terbesar di Pulau Sumatera. “Pelabuhan Dumai mampu mengekspor CPO dan turunannya sekitar 4,7 juta ton selama 2019 untuk diekspor menuju India, Cina, Jepang, dan penjuru Eropa. Angka tersebut naik 5,77 persen dibandingkan 2018,” ungkap Eriansyah. 

Pelabuhan Dumai saat ini diproyeksikan sebagai pelabuhan ekspor CPO terbesar di Indonesia yang memiliki tiga dermaga. Ketiganya yaitu Dermaga A sepanjang 348 meter untuk general kargo dan 20 meter untuk pelabuhan penumpang, Dermaga B sepanjang 800 meter untuk terminal curah cair, serta Dermaga C sepanjang 500 meter untuk peti kemas dan curah kering.

“Dengan kecenderungan peningkatan nilai ekspor CPO setiap tahunnya, Pelindo I berupaya meningkatkan fasilitas bongkar muat untuk curah cair,” ungkap Eriansyah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement