EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Badan Ketahanan Pangan (BKP) menggelar operasi pasar di 22 titik pasar di DKI Jakarta. Operasi pasar dilakukan untuk menstabilkan harga bawang putih dan cabai merah yang sempat mengalami kenaikan sepekan terakhir.
"Operasi pasar yang kita laksanakan utamanya adalah untuk mengendalikan harga bawang putih dan cabai rawit merah. Dua komoditas ini yang harganya meningkat," ujar Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi di Pasar Minggu, Jakarta, Ahad (9/2).
Agung menjelaskan kenaikan harga bawang putih dan cabai rawit merah ini disebabkan oleh sejumlah faktor. Khusus bawang putih, menurut Agung, kenaikannya disinyalir karena ada masalah pada distribusi. Agung melihat bawang putih didistribusikan dengan harga yang kurang wajar.
"Intinya hari ini pemerintah menekan mereka untuk distribusikan bawang putih dengan harga normal," kata Agung.
Sementara kenaikan harga cabai rawit merah, menurut Agung disebabkan karena terdampak cuaca yang ekstrem. Para petani cabai di Jawa bahkan tidak bisa panen.
Saat ini, pasokan cabai hanya diandalkan dari luar Jawa. Seperti Sumatra Barat, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan.
Melalui operasi pasar ini, pemerintah memasok sebanyak 20 ton bawang putih dan 10 ton cabai rawit merah per hari ke 22 pasar di DKI Jakarta. Menurut Agung, normalnya pasokan cabai mencapai 32 ton per hari. Saat ini, rerata pasokan cabai hanya mencapai 22 ton per hari.
Agung mengatakan, operasi pasar ini akan terus dilakukan hingga harga kedua komoditas tersebut kembali stabil. Untuk bawang putih harga normalnya maksimal Rp 40 ribu per kilogram (kg). Sedangkan cabai rawit merah maksimal Rp 50 ribu per kg.
Agung memperkirakan, operasi pasar ini hanya akan berlangsung kurang dari satu bulan. Agung mengungkapkan, stok bawang putih impor saat ini mencapai 133 ribu ton. Dia mengklaim stok tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan bawang putih hingga akhir Maret nanti.
Ke depan, Agung memastikan, pemerintah akan memaksimalkan produksi bawang putih dalam negeri dan mengurangi impor. Pada dasarnya, kebutuhan bawang putih sendiri tidak terlalu banyak yaitu hanya 600 ribu ton setahun.