Senin 10 Feb 2020 10:28 WIB

Awal Pekan IHSG Dibuka Melemah

Analis menilai, pelemahan masih dipengaruhi kekhawatiran akan virus corona.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolanda
Pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/2/2020)).
Foto: ANTARA FOTO
Pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/2/2020)).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan Senin (10/2). Indeks saham melemah ke level 5.993,37 dari penutupan perdagangan sebelumnya di level 5.999,60. 

Analis menilai, pelemahan masih dipengaruhi kekhawatiran akan virus corona. "Pekan depan pasar mungkin akan kembali kawatir terkait virus corona," kata Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee, Ahad (9/2).

Hingga saat ini, jumlah korban meninggal akibat wabah corona di China tercatat sebanyak 636 orang. Adapun warga yang terkena infeksi sebanyak 31.161 orang. Menurut Hans, pasar mulai kawatir dampak kerusakan ekonomi akibat wabah virus corona.

Negara yang memiliki hubungan dagang yang besar dengan China disebut mengalami gangguan ekonomi. Rantai pasokan global terganggu akibat banyak pabrik China yang tutup.

Beberapa negara yang impor barang dari China mengalami gangguan pasokan akibat liburnya para pekerja. Pasar akan mencermati perkiraan dampak virus korona terhadap perekonomian China dan global. 

Sementara itu, analis Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan virus corona membuat IHSG berpeluang bergerak variatif. "IHSG akan diperdagangkan pada level 5.972-6.018," kata Nico.

Salah satu negara yang telah menyatakan terdampak secara ekonomi yaitu Ameri Serikat. The Fed mengatakan bahwa wabah virus korona telah memberikan resiko baru terhadap prospek ekonomi Amerika dan memperingatkan gangguan di pasar global. 

Karena ukuran perekonomian China, maka hal ini dapat memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap Amerika dan pasar global melalui penguatan dollar Amerika, dan penurunan harga perdagangan dan komoditas. 

Sejauh ini beberapa ekonom juga telah menandai proyeksi pertumbuhan Amerika yang berpotensi melambat di kuartal pertama karena ekonomi China juga diperkirakan akan melambat karena wabah korona virus tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement