Senin 24 Feb 2020 10:20 WIB

IHSG Melemah di Awal Pekan

Pasar saham masih akan mendapat pengarus besar dari kabar penyebaran virus corona.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolanda
Pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/2). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan Senin (24/2).
Foto: Antara/Reno Esnir
Pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/2). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan Senin (24/2).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan Senin (24/2). Indeks saham melemah 0,61 persen ke level 5.846,14 dibanding penutupan sebelumnya di level 5.882,25.

Pelemahan juga dialami oleh bursa saham Asia lainnya. Bursa saham HSI, SSEC, STI kompak memerah di awal pekan. 

Sepanjang pekan ini, IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi. "IHSG kami perkirakan akan melemah di awal pekan dan berpeluang rebound di akhir pekan," kata Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee, Sabtu (22/2). 

Menurut Hans, pasar saham masih akan mendapat pengarus besar dari kabar penyebaran virus corona. Komisi Kesehatan Nasional China menyebutkan ada 74.576 kasus dan yang meninggal mencapai 2.118 orang negara China.

Tekanan pasar juga terjadi karena ada kekawatiran penyebaran virus corona di luar China.  Korea Selatan telah melaporkan adanya 100 kasus baru. Di Jepang juga di laporkan lebih dari 80 orang dinyatakan positif terkena virus corona. 

Penelitian terbaru menunjukkan virus corona lebih mudah menular daripada yang diperkirakan sebelumnya. Hans mengatakan, hal ini menimbulkan ketidak pastian ekonomi global. 

Hans memperkirakan pasar keuangan dunia akan membaik ketika di temukan perlambatan penyebaran virus sebagai tanda awal teratasinya wabah corona.

"Bila virus korona berhasil di tanggulangi maka dampak ekonomi dan bisnis akan mejadi pusat perhatian pasar," ujar Hans. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement