EKBIS.CO, JAKARTA -- Penyebaran virus corona dinilai akan berdampak besar terhadap daya beli masyarakat Indonesia. Tingkat konsumsi Indonesia pun diprediksi akan melemah di kuartal II nanti.
China memegang peranan penting sebagai pemasok bahan baku di sejumlah negara, terutama di Indonesia. Merebaknya virus corona di China dikhawatirkan akan mempengaruhi pasokan bahan baku produsen.
"Kalau berimbas pada produsen di Indonesia dan produsen dunia, kita khawatir harga-harga itu akan terdorong naik. Kalau terdorong naik daya beli consumer akan menurun," kata Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Santoso Lim akhir pekan lalu.
Santoso menilai penurunan konsumsi itu akan mulai terlihat pada kuartal II khususnya menjelang lebaran. Menurut Santoso, pasokan di kuartal I masih aman lantaran produsen sudah mulai mempersiapkannya sejak sebelum memasuki libur Tahun Baru Imlek.
"Biasanya mereka (China) seminggu sebelum Imlek libur dan dua minggu setelah itu libur juga. Akibatnya, produsen di Indonesia pada stok lebih awal, makanya Januari ini aman," terang Santoso.
Santoso mengatakan, penyebaran virus corona memiliki efek domino terhadap rantai pasokan. Setelah China menutup pabrik-pabriknya, secara otomatis pabrik Indonesia akan mencari bahan baku dari negara lain. Padahal kebanyakan negara lain juga mengambil bahan baku dari China.
Apabila tidak segera diatasi, menurut Santoso, penyebaran virus corona dikhawatirkan dapat mendorong terjadinya inflasi. Kenaikan inflasi ini tentunya akan berpengaruh terhadap pendapatan dan daya beli masyarakat.
"Dengan demikian, kita berharap sekali bagaimana kita bisa menjaga produksi dalam negeri tanpa ada ketergantungan bahan-bahan dari luar," tutup Santoso.