Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Kedua aplikator ride hailling Gojek dan Grab disebut-sebut akan melakukan merger. Pemberitaan mengenai mergernya dua persuahaan tersebut diterbitkan pertama kali oleh The Information.
The Information menyebut bahwa Presiden Grab Ming Maa dan Co-CEO Go-Jek Andre Soelistyo bertemu pada awal bulan ini. Keduanya dilaporkan oleh The Information sudah bertemu selama beberapa tahun terakhir untuk membicarakan tentang merger.
Go-Jek sendiri membantah isu tersebut. Menurutnya, pemberitaan tentang isu merger ini tidak akurat.
"Tidak ada rencana untuk merger apa pun dan laporan media terbaru mengenai ini tidak akurat," kata Go-Jek dalam pernyataan di email dilansir dari Bloomberg, Selasa (25/2/2020).
Keduanya merupakan decacorn di Asia Tenggara. Grab saat ini memiliki valuasi sebanyak US$14 miliar, dan Go-Jek dengan valuasi US$10 miliar.