Sabtu 29 Feb 2020 13:43 WIB

Pemerintah Antisipasi Resesi Ekonomi Akibat Corona

Pemerintah siapkan langkah cegah resesi ekonomi akibat dampak corona

Rep: Rizkyan adiyudha/ Red: Esthi Maharani
Dany Amrul Ichdan
Foto: Republika/ Wihdan
Dany Amrul Ichdan

EKBIS.CO, JAKARTA -- Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Dany Amrul Ichdan mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah guna mencegah resesi ekonomi akibat virus Corona. Dia mengatakan, pemerintah telah menyiapkan paket kebijakan ekonomi.

Dia mengatakan, pemerintah mendorong agar belanja pemerintah bisa ditingkatkan. Dia melanjutkan, langkah itu dilakukan baik melalui proyek infrasturtur yang padat karya, padat modal, dan padat penyerapan tenaga kerja.

"Itu penting untuk perputaran uang kita harus berjalan dengan optimal di masyarakat," kata Dany Amrul Ichdan di Jakarta, Sabtu (29/2).

Dia melanjutkan, langkah kedua adalah dengan pemberian insentif kepada sektor pariwisata dengan memberikan paket diskon sampai dengan 50 persen untuk pesawat. Menurutnya, hal itu dilakukan guna menggerakan laju perekonomian melalui sektor pariwisata.

Dia mengatakan, pemerintah juga akan mempercepat bantuan jaminan sosial penambahan anggara JKN-KIS. Pemerintah juga akan mengoptimalkan bantuan sosial melalui kartu keluarga harapan. Penurunan suku bunga di BI terlebih sektor UMKM juga menjadi salah satu langkah agar bisa menyerap fasilitas kredit dan pendistrobusiannya secara merata kebeberapa wilayah dan sentra ekonomi.

"Jadi kita harus hidupkan sentra ekonomi di daerah agar bisa ekonomi itu tetap berjalan karena pendapatan nasional harus kita jaga," katanya.

Pemerintah dunia memang tengah menghawatirkan perekonomian yang terguncang sebagai dampak dari virus Corona. The Guardian mengungkapkan bahwa banyak negara-negara dunia yang mengalami kerugian ekonomi akibat keberadaan virus tersebut.

Dany mengatakan, virus Corona kemungkinan juga akan berdampak pada penurunan pendapatan nasional. Sebabnya, dia mengatakan, pemerintah sebisa mungkin menjaga agar penurunan Gross Domestic Product (GDP) tidak signifikan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement