Kamis 19 Mar 2020 07:29 WIB

Kasus Corona di Turki Bertambah Jadi 191, Dua Meninggal

Pemerintah Turki mendorong warganya untuk tinggal di rumah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau virus corona jenis baru yang disediakan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (CDC via AP)
Foto: CDC via AP
Ilustrasi Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau virus corona jenis baru yang disediakan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (CDC via AP)

EKBIS.CO, ANKARA -- Kasus infeksi virus Corona atau covid-19 di Turki bertambah 93 dari semula 98 kasus. Dengan begitu total saat ini sudah ada 191 kasus.

Dari seluruh kasus tersebut, dua pasien dikonfirmasi meninggal dunia. Kematian kedua akibat covid-19 diumumkan pada Rabu (18/3) waktu setempat sebagaimana dilansir Anadolu Agency, Kamis (19/3).

Baca Juga

"Kami telah kehilangan seorang pasien pria berusia 61 tahun. Saya mendoakan belas kasihan Allah kepadanya," kata Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca dalam cicitan di akun Twitter-nya.

Menteri Koca menegaskan bahwa tindakan pencegahan untuk mencegah wabah, seperti tinggal di rumah dan menghindari pertemuan publik, harus ditanggapi dengan serius. "Tes yang disimpulkan hari ini menunjukkan bahwa tindakan itu wajib," katanya.

Dua pasien Turki yang dinyatakan meninggal berada di usia lanjut. Koca menjelaskan, pasien terinfeksi virus corona yang pertama meninggal berusia 89 tahun.

Turki mengumumkan kasus pertama orang yang terpapar virus covid-19 pada Rabu (11/3) lalu. Individu pertama yang terinfeksi itu tertular virus setelah kembali dari Eropa.

Situs web yang mengumpulkan jumlah kasus infeksi Corona terbaru, Wordometer, mencatat dari 197 ribu lebih kasus yang dikonfirmasi, jumlah kematian sekarang melebihi 7.900. Sementara lebih dari 81 ribu pasien telah pulih.

Jumlah kasus aktif yaitu ada lebih dari 107 ribu, di antaranya 93 persen ringan dan 7 persen dalam kondisi kritis. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Eropa sebagai pusat virus Corona atau covid-19.

Virus itu muncul di Wuhan, China, Desember lalu, dan telah menyebar ke setidaknya 164 negara dan wilayah di seluruh dunia, menurut WHO. WHO telah menyatakan wabah itu sebagai pandemi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement