EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan komitmen BUMN dalam menangani persoalan Korona. Erick menyampaikan BUMN-BUMN terus memproduksi kebutuhan yang diperlukan.
"Contoh (produksi) masker, insya Allah 31 Maret akan tersedia 4,7 juta masker," ujar Erick saat video conference di Jakarta, Jumat (20/3)
Erick menyampaikan BUMN memiliki kemampuan memproduksi masker. Namun, kata dia, bahan baku kertas pada masker masih impor dari luar negeri. Erick berharap produksi masker bisa ditingkatkan ke depan asalkan adanya permintaan dari dalam negeri.
"Kita harapkan juga yang namanya kebutuhan haji dan umroh cukup besar, maka kita ingin bersinergi dengan Kemenag kalau bisa menggunakan masker yang buatan Indonesia, jangan yang impor-impor," ucap Erick.
Erick menilai kepastian pemesanan sangat penting bagi PT RNI yang melalui anak usahanya memproduksi masker. Erick menilai kemandirian dalam produksi barang juga akan menguatkan ketahanan bangsa di masa yang akan datang.
"Seperti industri pertahanan, kalau ada kepastian pesanan untuk 10-15 tahun, seluruh peluru kita bikin sendiri, jangan impor impor lagi, masker juga, supaya jangan pada saat kita butuh panik. Padahal kita punya kekuatan bersinergi," kata Erick.
Erick juga memastikan BUMN farmasi telah memiliki obat untuk para pasien corona. Kata Erick, obat-obat ini sudah digunakan juga oleh beberapa negara lain. Erick menyebut stok obat bisa untuk puluhan ribu pasien corona.
"Saya tidak bisa bicara mereknya apa, yang terpenting hari ini bagaimana obat ini tersedia untuk yang sakit. Jumlahnya signifikan bisa sampai 60 ribu pasien. Ini kita siapkan, stoknya ada untuk yang sakit," ucap Erick.
Tak hanya masker dan obat, BUMN juga terus mencari tambahan alat perlengkapan diri (APD) untuk tenaga medis. Erick menyebut APD merupakan komponen penting bagi para petugas medis.
"APD kemarin kita cari dari banyak tempat karena kita tidak mau doktor, perawat, yang menjadi ujung tombak tidak disediakan, tapi kita (BUMN) punya kapasitas terbatas, bukan semuanya di kita," kata Erick.
Erick menyambut baik dukungan swasta yang ingin ikut menyediakan APD bagi para tenaga medis. Menurut Erick, penanganan Korona harus dilakukan secara bersama-sama, baik BUMN maupun swasta.