EKBIS.CO, BANDUNG -- Jumlah penumpang kereta api, terus mengalami penurunan. Menurut Manajer Humas Daop 2, Noxy Citrea, jumlah penumpang di Daop 2 secara total baik untuk KA Lokal maupun KA Jarak Jauh mengalami penurunan hingga 50 persen dibandingkan dengan periode yang sama bulan Maret tahun lalu. Biasanya, penumpang KA di wilayah Daop 2 per harinya rata-rata 50 ribu orang. Oleh karena itu, PT KAI Daop 2 kembali melaksanakan pengurangan perjalanan kereta api.
"Ya, kami melihat perkembangan penumpang yang terus turun. Makanya, Daop 2 kembali mengurangi perjalanan kereta api di bulan April ini," ujar Noxy kepada wartawan, Selasa (31/3).
Noxy menjelaskan, sebelumnya PT KAI Daop 2, telah merelease daftar pengurangan perjalanan KA Jarak Jauh sampai akhir Maret 2020. Kini Daop 2 kembali mengurangi perjalanan kereta api sampai akhir bulan April 2020. Dalam daftar pengurangan perjalanan terbaru ini terdapat pula pembatalan beberapa perjalanan KA Lokal.
“Total ada 37 pengurangan perjalanan pada bulan April. Volume penumpang menurun, tidak sepadat di waktu normal, hal ini sejalan dengan arahan pemerintah dimana masyarakat diminta untuk mengurangi mobilitasnya,” papar Noxy.
Menurut Noxy, adapun perjalanan KA yang masih tersedia di Daop 2 terdiri dari 5 perjalanan ke arah Jakarta (Argo Parahyangan), 1 perjalanan ke arah Semarang (Ciremai Sore), 1 perjalanan ke arah Surabaya Pasarturi (Harina), 1 perjalanan ke arah Timur (Kahuripan) dan 2 perjalanan KA Terusan relasi Purwokerto - Kiaracondong - Pasar Senen PP (2 perjalanan KA Serayu Pagi dan 2 perjalanan KA Serayu Malam).
Sedangkan kereta api yang masih beroperasi dari Bandung ke arah timur atau sebaliknya, kata dia, tidak berhenti di Stasiun Tasikmalaya atas permintaan Pemkot Tasikmalaya yang melakukan upaya pencegahan virus di wilayahnya.
Kebijakan pengurangan jadwal perjalanan ini, kata dia, akan terus dievaluasi sesuai dengan perkembangan dan situasi di lapangan, seiring upaya pencegahan penyebaran virus Corona yang terus dilakukan oleh PT KAI Daop 2 Bandung.
Terkait pembatalan tiket KA, menurut Noxy, bagi penumpang KA yang sudah melakukan pemesanan tiket pada KA yang dibatalkan, akan dikonfirmasi oleh pihak PT KAI melalui nomor telepon yang tertera pada saat pemesanan.
Menurutnya, pengembalian bea pembatalan secara penuh atau 100 persen (full refund). Pembatalan tiket dengan pengembalian bea 100 persen juga berlaku bagi calon penumpang KA yang memiliki jadwal keberangkatan pada masa tanggap darurat Corona, yaitu 23 Maret-29 Mei 2020.
Kebijakan pengurangan daya angkut KA Penumpang tersebut, kata dia, menyebabkan sejumlah pembatalan. Secara total terhitung sejak tanggal 1 hingga 29 Maret 2020, sekitar 31 ribu tiket untuk keberangkatan sampai 90 hari ke depan telah dilakukan proses pembatalan baik melalui loket stasiun dan jalur online.
Noxy megimbau agar masyarakat melakukan pembatalan tiket secara online menggunakan aplikasi KAI Access. “Guna mempermudah proses pembatalan tiket KA, kami sarankan agar penumpang yang ingin membatalkan tiket dapat memanfaatkan aplikasi KAI Acces," katanya.
Karena, kata dia, dengan KAI Acces ini akan lebih mudah dan tidak perlu datang ke loket stasiun. "Bahkan, membeli tiket dimanapun, misalnya pembelian melalui stasiun atau channel penjualan resmi lainnya, calon penumpang tetap bisa melakukan pembatalan di aplikasi KAI Access," papar Noxy.
Menurut Noxy, yang terpenting nomor identitas yang didaftarkan pada akun aplikasi KAI Access harus sesuai dengan nomor identitas pemesan tiket dan penumpang harus memilki aplikasi KAI Access dengan versi paling update. Layanan pembatalan melalui KAI Acces bisa dilakukan hingga maksimal 3 jam sebelum waktu keberangkatan KA.
Jika tidak melakukan pembatalan melalui aplikasi KAI Access, kata dia, calon penumpang bisa datang langsung ke loket pembatalan yang ada di stasiun. Terdapat lima stasiun di wilayah Daop 2 Bandung yang melayani pembatalan tiket KA Jarak Jauh yakni di Stasiun Bandung, Banjar, Kiaracondong, Purwakarta dan Tasikmalaya.