EKBIS.CO, JAKARTA -- Operasional mesin anjungan tunai mandiri (ATM) pertanian sikomandan yang menyediakan bantuan beras untuk sementara difokuskan di wilayah Jabodetabek. Kementerian Pertanian menyatakan, penerima bantuan beras lewat mesin tersebut adalah seluruh masyarakat yang terdampak Covid-19.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, dalam sehari satu mesin menyiapkan beras minimal 1,5 ton untuk 1.000 orang. Dengan kata lain, masing-masing penerima mendapatkan bantuan beras sebanyak 1,5 kilogram.
"Uji coba kita lakukan di Jabodetabek dan letaknya ada di Kodim. TNI Angkatan Darat akan membantu pendataan penerima dan pendistribusian beras bagi mereka yang membutuhkan," kata Syahrul dalam keterangannya dikutip Republika.co.id, Jumat (24/4).
Adapun, lokasi ATM beras tersebut hingga saat ini telah tersedia di delapan lokasi Komando Distrik Militer TNI Angkatan Darat. Yakni lima unit di DKI Jakarta, serta tiga unit lainnya di Bekasi, Tangerang, dan Depok. Dalam waktu dekat, penyedian ATM beras menyusul di dua Kodim wilayah Bogor.
"Mesin ini hanya bisa diakses oleh masyarakat tidak mampu atau terdampak Covid-19 yang sudah terdaftar sebagai penerima bantuan di sekitar wilayah Kodim," katanya.
Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Gatut Sumbogodjati menambahkan, mesin ATM beras tersebut sepenuhnya dirancang dan diproduksi oleh Kementan melalui Balai Besar Mekanisasi Pertanian.
Pemilihan wilayah Jabodetabek lantaran merupakan zona merah pusat episentrum penyebaran virus corona baru (Covid-19). Masyarakat penerima bisa dari mereka yang menjadi berstatus sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Kementerian Sosial atau diluar itu.
"Kita sudah tentukan kriterianya. Lalu Kodim yang akan mendata dan mengkonfirmasi ke kelurahan dan kecamatans setempat," katanya. Setelah masyarakat penerima terdata secara benar, Gatut menerangkan, Kodim akan membagikan kartu akses ATM Beras yang dibuat oleh Kementan langsung kepada penerima.
Ia menjelaskan, beras yang digunakan dalam program tersebut tidak hanya dari pengadaan oleh Kementerian Pertanian. Namun juga mitra perusahaan lewat program corporate social responsibility (CSR) masing-masing. Untuk tahap pertama BNI menjadi mitra pertama pertama yang secara resmi akan ikut memasok beras ke ATM Sikomandan.
Gatut mengatakan, tidak menutup kemungkinan ATM beras akan terus diperbanyak dan tersedia di kota-kota lain. Namun, pihaknya belum dapat memastikan lebih lanjut terkait perluasan ATM beras tersebut. Kementan berharap adanya ATM beras setidaknya bisa meringankan beban masyarakat terdampak untuk memperoleh beras secara gratis.
Kepala Staf Angkatan Darat Andika Perkasa, mengatakan, Bintara Pembina Desa TNI AD (Babinsa) memiliki tanggung jawab untuk melihat dan menentukan siapa yang menjadi penerima bantuan beras. Ia pun menegaskan, program tersebut hanya unntuk melengkapi berbagai program bantuan sosial yang saat ini sudah tersedia.
Sesuai perencanaan, setiap harinya akan disiapkan 1,5 ton beras. Namun, jika Kodim menerima pasokan beras lebih dari itu, distribusi akan terus dilakukan selama masih terdapat masyarkat yang datang untuk mengambil bantuan. "Selama stok masih ada, kami terus melayani," ujarnya.
Dedy Darmawan Nasution