EKBIS.CO, WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan dana bantuan tambahan kepada masakapai penerbangan melalui Payroll Support Program (program dukungan penggajian) senilai 9,5 miliar dolar AS. Apabila diakumulasi, besaran bantuan yang diberikan mencapai 12,4 miliar dolar AS untuk membantu maskapai menghadapi masa penuh tekanan akibat pandemi Covid-19.
Seperti dilansir di Reuters, Sabtu (25/4), pemerintah telah mengucurkan dana hibah kepada 10 maskapai besar dan 83 maskapai kecil. Sebelumnya, anggota Kongres AS menyetujui pemberian hibah senilai 25 miliar dolar AS.
Departemen Keuangan AS memberikan syarat kepada maskapai besar yang menerima bantuan lebih dari 100 juta dolar AS. Syarat itu adalah mereka harus membayar kembali 30 persen pinjaman berbunga rendah selama 10 tahun dan menerbitkan waran yang setara dengan 10 persen dari jumlah pinjaman.
Maskapai juga tidak boleh memotong gaji atau melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hingga 30 September sebagai syarat hibah. Syarat berikutnya, perusahaan dilarang membeli kembali saham (buyback) atau membayar dividen sehingga berpotensi menghadapi pembatasan kompensasi untuk eksekutif.
Kepala Eksekutif SkyWest Inc Chip Childs memberikan informasi bahagia ini kepada karyawannya, Jumat (24/4). Dalam email, ia menyebutkan, perusahaan akan mendapat bantuan 483 juta dolar AS terkait penggajian dari pemerintah.
Tapi, Childs tetap mengingatkan akan situasi yang masih serba tidak pasti. "Masih banyak yang harus dilakukan di masa depan dan pemulihan yang belum pasti. Ada kemungkinan kita bisa menjadi maskapai lebih kecil pada akhir tahun," tulis Childs dalam email yang dilihat Reuters.
Sebanyak empat maskapai terbesar AS menerima total 19,2 miliar dolar AS dari total anggaran 25 miliar dolar AS. Mereka adalah American Airlines Group Inc, Delta Air Lines Inc, United Airlines Holdings Inc dan Southwest Airlines Co.