Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Banyak buka suara soal COVID-19 beberapa pekan ini membuat nama Bill Gates makin banyak disebut di media massa. Bagi yang belum tahu tentang Bill Gates, berbagai pertanyaan tentangnya tentu bermunculan bukan? Siapa Bill Gates? Mengapa dia vokal tentang isu corona?
Para pemain di industri teknologi tentu telah mengenal Gates, dalang di balik berdirinya Microsoft sekaligus salah satu miliarder kaya yang aktif bergerak di bidang filantropis bersama istrinya, Melinda Gates.
Bisnis Gates dimulai sejak 1970. Ia dan senior dari sekolah menengahnya, Paul Allen, memulai bisnis lewat program komputer yang memantau pola lau lintas Seattle, namanya 'Traf-o-Data'. Dana 20 ribu dolar AS (sekitar Rp307,3 M) jadi modal awal mereka.
Baca Juga: Lepas Jabatan Eksekutif, 2 Mantan Bos Bukalapak Luncurkan Modal Ventura
Allen berkuliah di Universitas Negeri Washington, sedangkan Gates memilih Harvard. Namun, mereka tetap berkomunikasi.
Kiprah Microsoft dimulai saat Gates dan Allen tertarik dengan komputer mini Altair 8800. Dua pengusaha yang baru merintis itu akhirnya mengerjakan program perangkat lunak dasar untuk komputer Altair, lalu menghubung MITS sebagai produsen Altair. Presiden MITS, Ed Roberts, meminta dua orang itu untuk mendemonstrasikan perangkat lunak yang mereka kembangkan.
Setelah itu, Gates sibuk mengembangkan perangkat lunak 'BASIC' di laboratorium komputer Harvard, sedangkan Allen berupaya menguji coba itu di MITS dan itu bekerja dengan sempurna. Allen mulai bekerja di MITS, sementara Gates memutuskan berhenti berkuliah untuk bekerja dengannya.
Dari situ, Gates dan Allen berkolaborasi merintis Microsoft pada 1975, perpaduan dari kata 'komputer mikro' dan perangkat lunak'. Produk pertamanya ialah perangkat lunak BASIC yang kemudian diterapkan di komputer Altair.
Meski BASIC mampu menghimpun cuan dan royalti bagi perusahaan, itu tetap tak mampu menutup biaya di luar produksi (overhead). Berdasarkan data dari Biography, saat itu hanya sekitar 10% pelanggan BASIC yang benar-benar membayar produk itu. Sebab, saat itu BASIC banyak digemari dan disalin secara gratis oleh para konsumen.
Gates menilai itu sebagai pencurian hak cipta. Untuk itu, pada Februari 1976, Gates mengatakan, pembajakan perangkat lunak akan menurunkan kualitas pengembangan BASIC.
Empat tahun setelah bekerja sama dengan MITS, konflik antara Gates dan Ed Roberts menimbulkan perpecahan. Pada akhirnya, Microsoft mempertahankan hak cipta atas perangkat lunak Altair dan memindahkan operasi perusahaan ke Bellevue, Washington.
Pada 1983, Allen terdiagnosis kanker. Meski sembuh setahun setelahnya, Allen memutuskan undur diri dari perusahaan, membuat Gates melanjutkan bisnis yang mereka rintis sampai akhirnya pensiun pada Februari 2014. Sejak saat itu, Gates berfokus pada kegiatan amal di Yayasan Bill dan Mellinda Gates.
Walau awalnya dimulai dengan goyah, Microsfot bisa menghasilkan cuan sekitar 2,5 juta dolar AS setelah beroperasi selama empat tahun. Pada usia 23, Gates resmi menjadi kepala perusahaan.