EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk menyiapkan kebutuhan uang tunai sebesar Rp 13,3 triliun selama Ramadhan dan Idul Fitri 1441 Hijriah. Nantinya uang tunai akan dialokasikan sebesar Rp 9,7 triliun untuk pemenuhan kebutuhan operasional dan ketersediaan dana di ATM sebesar Rp 3,6 triliun di seluruh jaringan kantor Bank BJB yang tersebar di 14 Provinsi di Indonesia.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary BJB Widi Hartoto mengatakan persiapan uang pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 1441 Hijriah dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap tren kebutuhan uang yang selalu mengalami peningkatan memasuki masa hari raya.
"Jumlah dana yang disalurkan telah disesuaikan dengan proyeksi kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri. Diprediksi kebutuhan uang masyarakat mengalami kenaikan dari segi volume transaksi melalui BJB ATM maupun pengambilan uang tunai pada jaringan kantor BJB," ujarnya dalam keterangan tulis, Jumat (15/5).
Menurutnya Bank BJB telah mempersiapkan dana likuiditas yang dapat dicairkan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat selama masa Ramadhan dan Idul Fitri 1441 Hijriah. Dana tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat yang memerlukannya demi memenuhi kebutuhan lebaran.
"Penyediaan dana likuiditas ini, selain untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri, juga ditujukan untuk menunjang kebutuhan keuangan termasuk guna melakukan stimulasi di tengah situasi pandemi Covid-19, khususnya selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi mencegah penyebaran Covid-19 diterapkan di sejumlah daerah," jelasnya.
Dalam upaya pemenuhan kebutuhan uang tunai yang mendesak, lanjut Widi, perusahaan tetap menerima layanan penukaran uang selama bulan Ramadhan di seluruh jaringan kantor BJB. Pelayanan penukaran dilaksanakan secara optimal dengan memperhatikan standar protokol kesehatan Covid-19, nasabah diminta untuk menggunakan masker saat berkunjung ke jaringan kantor serta menjaga jarak fisik.
Bank Indonesia sebagai penerbit uang tunai sudah melakukan langkah antisipasi dini termasuk dengan cara melakukan karantina uang rupiah selama 14 hari sebelum diedarkan ke masyarakat. Selain itu, bank juga membersihkan sarana perkasan dengan menggunakan cairan disinfektan secara berkala.
Terkait dengan layanan Kas Keliling Ramadhan untuk sementara ditiadakan mengingat masih berlangsungnya situasi pandemi Covid-19. Kendati telah menyediakan uang tunai, perusahaan tetap mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan cara bertransaksi secara nontunai melalui layanan digital banking perseroan demi menekan potensi penyebaran Covid-19.
Sementara ketersediaan dana di ATM yang disiapkan sebesar Rp 3,6 triliun, akan disebar di seluruh jaringan ATM. Seluruh layanan e-channel ini menyediakan sarana yang memungkinkan nasabah bertransaksi untuk berbagai keperluan, berupa informasi rekening, transfer, pembayaran air, telepon, kartu kredit, televisi berlangganan, internet, isi ulang pulsa, dan layanan perbankan lainnya.