EKBIS.CO, JAKARTA -- Ibarat sebuah pertempuran, kekuatan menekan pergerakan lawan adalah dengan mendeteksi keberadaan musuh. Itulah pentingnya tes mendeteksi keberadaan Corona Virus Disease (Covid–19), terutama menggunakan swab test. Atas dasar itulah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berkolaborasi dengan jaringan Rumah Sakit Bunda dan JSK Group menggelar swab test Covid-19 secara gratis untuk 30 ribu peserta, dalam payung Program BNI Berbagi Swab Test. Langkah ini menjadi bagian dari program mewujudkan BUMN yang terbebas dari Virus Corona, *#CovidsafeBUMN*.
Program ini diawali dengan tes yang dilakukan atas 800 peserta di area Parkir Selatan Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (20/5). Sebanyak 800 peserta tes ini merupakan bagian dari 5.500 tes swab yang akan dilaksanakan di Jakarta. Selebihnya, tes swab akan dilaksanakan diberbagai kota di Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bali, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Swab Test ini menjadi sangat penting artinya mengingat peningkatan kasus positif Covid–19 masih terjadi di Indonesia.
"Ini langkah kami untuk membantu percepatan deteksi pasien yang terpapar virus Covid-19. Dengan dukungan Rumah Sakit Bunda dan JSK Group, kami laksanakan bantuan swab test ini secara gratis bagi masyarakat, terutama para pelaku UKM produktif, di beberapa kota seluruh Indonesia," ujar Direktur Utama BNI Herry Sidharta saat membuka Program BNI Berbagi 30.000 Swab Test di Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (20/5).
Pada kesempatan tersebut hadir Menteri BUMN RI Erick Thohir dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Komisaris Utama PT Bundamedik dr Ivan Rizal Sini SpOG mengatakan, RSU Bunda Jakarta dan Laboratorium Diagnos dibawah naungan BMHS Group telah melakukan pemeriksaan RT-PCR sejak awal pandemi dan ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan sebagai jejaring laboratorium swasta untuk Covid-19. Dengan infrastruktur, teknologi laboratorium serta tenaga yang profesional, RS Bunda mampu untuk mengerjakan lebih dari 500 hingga 750 tes sehari.
“Sistem pelaporan, pemantauan Epidemiologi, dan follow up kasus sudah sejak awal kami lakukan dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, karena hal tersebut merupakan bagian yang sangat penting dalam peningkatan kecepatan penanganan kasus positif Corona. Dengan pengalaman ini, BNI menggandeng BMHS dan jejaring RS Bunda untuk mendistribusikan pengambilan sampel swab di beberapa daerah di Indonesia, yang diharapkan selain mempercepat pemutusan rantai penyebaran tetapi juga mempercepat pemulihan produktifitas,” ujarnya.
Sementara itu, CEO JSK Group Dennis Jang Sang Kyu menuturkan, pihaknya sangat berterima kasih karema JSK telah disertakan dalam program kemanusiaan BNI Berbagi 30.000 Swab Test ini. JSK sangat terpanggil terhadap aktivitas apapun untuk memerangi COVID-19 yang dialami masyarakat Indonesia.
"Metode swab test dengan tenda dan booth beserta mesin negative/positive pressure mirip yang diterapkan oleh pemerintah Korea Selatan. Dan hasilnya dapat menjawab kekhawatiran banyak masyarakat yang khawatir datang ke rumah sakit untuk melakukan swab test," ungkapnya.
Rangkaian Kepedulian
Kepedulian BNI dalam mendukung pencegahan Covid-19 sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Pada awal Maret 2020, BNI bersama beberapa BUMN lain mengirimkan sekitar 160.000 masker hingga ke Hong Kong dan beberapa kota di luar negeri yang memiliki kantor cabang luar negeri. Seluruhnya digunakan bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di negara-negara yang lebih dulu terpapar Covid-19.
BNI juga termasuk yang paling awal memanfaatkan teknologi drone untuk menyemprotkan disinfektan di 50 titik di Jabodetabek. BNI menggerakan sekitar 30 mitra binaan di berbagai daerah untuk memproduksi alat pelindung bagi tenaga medis, baik baju hazmat maupun masker.
"Belum lama ini, BNI mendistribusikan 50 ribu alat pelidung diri kepada tim medis di 182 rumah sakit rujukan di seluruh Indonesia dilengkapi hand sanitizer, donasi bagi petugas medis, serta donasi dukungan anak sekolah. Itu semua mencapai Rp 11,3 miliar," ujar Herry.
BNI juga menyalurkan bantuan alat medis kepada rumah sakit, seperti ambulance, mesin diagnosa swab test PCR, ventilator, dan alat rapid test, seluruhnya senilai Rp 42,9 miliar. Belum lagi bantuan sembako untuk warga kurang mampu, anak yatim, yayasan dan panti asuhan, kelompok masyarakat tertentu.