EKBIS.CO, JAKARTA – Memasuki fase New Normal, fintech berbasis peer to peer (P2P) lending Akseleran menargetkan kenaikan penyaluran pinjaman usaha di sekitar 35 persen pada Juni sampai dengan akhir tahun.
Meski masih dibayangi oleh penyebaran pandemi Covid-19, tercatat selama lima bulan terakhir 2020, Akseleran berhasil menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp 300 miliar atau naik lima persen secara tahunan (year on year /yoy) dibandingkan periode yang sama di Mei 2019.
Chief Credit Officer & Co-Founder Akseleran Christopher Gultom mengatakan, Akseleran masih fokus kepada sektor seputar konstruksi, pertambangan minyak dan gas, logistik, dan perdagangan. Akseleran tetap berkomitmen untuk menyalurkan pinjaman usaha kepada peminjam (borrower) yang memang layak memperoleh pinjaman. Hal ini sekaligus mendukung mereka di saat situasi sulit seperti sekarang.
Meski demikian, dalam masa pandemi seperti ini, para pemberi pinjaman (lender) cenderung akan lebih konservatif dalam menyalurkan pinjaman. "Maka dari itu, penting buat kami untuk melakukan sejumlah strategi dalam memitigasi risiko terjadinya NPL," ujar Christopher dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (3/6).
Dia mengharapkan, dengan memasuki fase new normal di Juni ini, maka sudah ada peningkatan penyaluran pinjaman yang cukup signifikan. Akseleran menargetkan kenaikan penyaluran pinjaman usaha di sekitar 35 persen pada Juni yang akan terus belanjut sampai dengan akhir tahun.
"Dengan harapan lainnya agar tidak ada gelombang kedua dari pandemi Covid-19," tambah Christopher.