Senin 29 Jun 2020 06:30 WIB

PUGaR KKP Masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Nasional

Proposal inovasi layanan PUGaR menonjolkan tiga layanan utama.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Agus Yulianto
Petani memanen garam di areal tambak garam rakyat Desa Kedungmutih, Wedung, Demak.
Foto: Antara/Aji Styawan
Petani memanen garam di areal tambak garam rakyat Desa Kedungmutih, Wedung, Demak.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Pengembangan Usaha Garam Rakyat atau dikenal sebagai PUGaR berhasil masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik. Top 99 Inovasi Pelayanan Publik ini dilakukan berdasarkan penilaian secara nasional oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur  Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB).

Keberhasilan salah satu program prioritas nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini tertuang dalam Pengumuman KemenPAN-RB Nomor: B/153/PP.00.05/2020 tanggal 18 Juni 2020 tentang Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2020 dan 15 Finalis Kelompok Khusus Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD Tahun 2020.

"PUGaR KKP menjadi Top 99 Inovasi Pelayanan Publik setelah diseleksi bersama 2.126 proposal inovasi kategori umum yang sebelumnya telah dinyatakan lolos seleksi administrasi," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, Aryo Hanggono, dalam siaran pers di Jakarta, Ahad (28/6).

Aryo mengatakan, PUGaR merupakan formulasi kegiatan pemberdayaan yang mampu meningkatkan volume produksi, kualitas, dan penyimpanan garam menjadi lebih baik.

"Isu garam rakyat yang diketahui selama ini adalah kualitasnya yang rendah, namun hal ini telah terjawab dengan adanya inovasi ini," ungkap Aryo.

Aryo berharap, inovasi layanan PUGaR yang telah diterapkan di beberapa daerah seperti Brebes, Cirebon, Tuban, Lamongan, dapat diterapkan di lebih banyak tempat, dengan SOP yang ketat sehingga hasilnya lebih memuaskan, memiliki nilai tambah yang tinggi, dan  membantu upaya swasembada garam secara nasional.

Direktur Jasa Kelautan Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) KKP, Miftahul Huda, selaku Ketua Unit Penyelenggara Pelayanan Publik PUGaR, mengungkapkan proposal inovasi layanan PUGaR menonjolkan tiga layanan utama, yakni integrasi lahan garam, pengelolaan Gudang Garam Nasional (GGN) dan Penguatan Kelembagaan terutama dengan adanya sertifikasi petambak dan pembentukan  koperasi induk, agar jaringan pasar, sistem stok dan kecepatan perputaran ekonomi lebih cepat dan besar.

Dengan tiga inovasi tersebut, kata Huda, dapat meningkatkan keberdayaan masyarakat petambak garam, karena mereka sudah mulai belajar bagaimana berusaha bersama sama untuk berkembang dan makin maju.

"Dari sisi komoditas garamnya, saat ini kandungan NaCl garam petambak bisa di atas 90 persen. Ini dari lahan belum diolah. Sedangkan garam-garam yang disimpan lebih terjaga mutunya karena gudangnya bagus," ucap Huda.

Huda berharap, SOP produksi pada lahan integrasi diperhatikan dan diterapkan di setiap daerah sehingga dapat meningkatkan ekonomi daerah. Selanjutnya, PUGaR KKP akan mengikuti proses presentasi dan wawancara guna seleksi menuju Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2020.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement